Giri Bantu Korban Sambaran Petir

Reporter: Admin |

Editor: Admin |

Senin , 06 Nov 2023 - 21:00

BANTU : Sekretaris DPC Partai PDI Perjuangan Kabupaten Muara Enim Akhmad Imam Mahmudi menyerahkan bantuan dari Ketua DPD PDI Perjuangan Sumsel Giri Ramanda Kiemas.--

MUARA ENIM, ENIMEKSPRES.BACAKORAN.CO - Begitu mendengar adanya korban sambaran petir yakni Syamsul Bahri (66) yang merupakan warga Desa Tanjung Raman, Kecamatan Ujan Mas, Anggota DPRD Sumsel dari Fraksi PDI Perjuangan Giri Ramanda Kiemas langsung memberikan bantuan kepada korban.

Bantuan diberikan melalui Sekretaris DPC Partai PDI Perjuangan Kabupaten Muara Enim Akhmad Imam Mahmudi yang datang langsung ke rumah duka yang berada di Kampung III Desa Tanjung Raman, Senin (6/11). "Kami mendengar kabar duka ini Minggu malam dan mengetahui itu, pak Giri langsung memerintahkan untuk segera datang dan memberikan bantuan," ujar Imam, kemarin.

Dirinya mengucapkan belasungkawa atas kejadian yang menimpa korban dan berharap keluarga yang ditinggalkan bisa diberikan ketabahan. "Ini musibah, sedih pasti siapapun itu. Apalagi ini tiba-tiba, tapi kita harus ikhlaskan semua memang akan kembali kepada-Nya," bebernya.

Istri korban, Parsiah (58) mengucapkan terimakasih sudah peduli terhadap korban dan keluarga. "Terimakasih banyak atas kedatangannya, dan bantuan yang sudah diberikan," ungkapnya.

Dirinyalah orang yang melihat langsung kejadian tersebut yang memang kesehariannya selalu bersama suami dan setiap hari ke sawah yang berada di Kampung I Desa Tanjung Raman. "Sekarang memang belum musim tanam, ke sawahnya paling bersih-bersih dan membersihkan tiga pohon sawit yang ada di lahan sawah dan membersihkan areal pondok," ujarnya.

Kala itu, hal yang tak biasa ditunjukkan suaminya. Di mana sejak subuh sudah bersiap untuk berangkat sawah, padahal biasanya tidak. "Jam setengah tujuh itu kami sudah di sawah, memang kalau masa tanam itu habis Ashar pulang. Tapi sekarang cuma bersih-bersi, habis Zuhur pulang," terang Parsiah.

Lanjutnya, suaminya saat itu sudah mau diajak pulang sekitar pukul 15.00 WIB. Namun sang suami mau menyelesaikan Azan baru pulang. "Nah saat itukan angin kencang sudah terasa, dan suami saya (korban, red) memang memiliki penyakit jantung dan sudah dipasang ring dua buah dijantung," ungkapnya.

giri bantu korban sambaran petir                            muara enim, enimekspres.bacakoran.co - begitu mendengar adanya korban sambaran petir yakni syamsul bahri (66) yang merupakan warga desa tanjung raman, kecamatan ujan mas, anggota dprd sumsel dari fraksi pdi perjuangan giri ramanda kiemas langsung memberikan bantuan kepada korban.
 
bantuan diberikan melalui sekretaris dpc partai pdi perjuangan kabupaten muara enim akhmad imam mahmudi yang datang langsung ke rumah duka yang berada di kampung iii desa tanjung raman, senin (6/11). "kami mendengar kabar duka ini minggu malam dan mengetahui itu, pak giri langsung memerintahkan untuk segera datang dan memberikan bantuan," ujar imam, kemarin.
 
dirinya mengucapkan belasungkawa atas kejadian yang menimpa korban dan berharap keluarga yang ditinggalkan  bisa diberikan ketabahan. "ini musibah, sedih pasti siapapun itu. apalagi ini tiba-tiba, tapi kita harus ikhlaskan semua memang akan kembali kepada-nya," bebernya. 
 
istri korban, parsiah (58) mengucapkan terimakasih sudah peduli terhadap korban dan keluarga. "terimakasih banyak atas kedatangannya, dan bantuan yang sudah diberikan," ungkapnya. 
 
dirinyalah orang yang  melihat langsung kejadian tersebut yang memang kesehariannya selalu bersama suami dan setiap hari ke sawah yang berada di kampung i desa tanjung raman. "sekarang memang belum musim tanam, ke sawahnya paling bersih-bersih dan membersihkan tiga pohon sawit yang ada di lahan sawah dan membersihkan areal pondok," ujarnya. 
 
kala itu, hal yang tak biasa ditunjukkan suaminya. di mana sejak subuh sudah bersiap untuk berangkat sawah, padahal biasanya tidak. "jam setengah tujuh itu kami sudah di sawah, memang kalau masa tanam itu habis ashar pulang. tapi sekarang cuma bersih-bersi, habis zuhur pulang," terang parsiah.
 
lanjutnya, suaminya saat itu sudah mau diajak pulang sekitar pukul 15.00 wib. namun sang suami mau menyelesaikan azan baru pulang. "nah saat itukan angin kencang sudah terasa, dan suami saya (korban, red) memang memiliki penyakit jantung dan sudah dipasang ring dua buah dijantung," ungkapnya. 
 
saat itu, ada dua kali petir, petir yang kedua  korban kaget dan meninggal dunia dan petir itu juga menimbulkan percikan api yang membakar atap pondok. "saat itu aku berusaha menarik suami keluar pondok agar tidak terbakar, sampai terjatuh dan keseleo, badan sudah penuh darah juga.saat kejadian aku sudah teriak namun karena memang sepi tidak ada yang membantu,"ujarnya.(ozi)