Dari Mbah Hasyim untuk Palestina dan Indonesia

KH Imam Jazuli Lc----

Hubungan intelektual antara Mbah Hasyim, Syeikh Sulaiman, Syeikh Amin dan Syeikh Sa'dullah tidak berhenti di meja akademik. Hubungan personal ini bermetamorfosis menjadi hubungan kebangsaan yang menyatukan visi umat muslim seluruh dunia dalam melawan kolonialisme.

 

Tidak heran, selama hidupnya, Mbah Hasyim tidak berhenti semata-mata mendirikan Jam'iyyah Nahdlatul Ulama. Mbah Hasyim mengkordinir seluruh ormas-ormas Islam Indonesia, khususnya Muhammadiyah, untuk mendirikan M.I.A.I (Soeara MIAI, No. 14, 1938:2).

 

Karena itulah, pada Kongres M.I.A.I tahun 1938, NU dan Muhammadiyah berhasil menggalang dukungan dari seluruh ormas Islam di Indonesia untuk memberikan dukungan moral, spiritual dan finansial dalam rangka membantu Palestina, yang sedang diacak-acak oleh kolonial (Azyumardi Azra, 1998: 127).

 

Kongres M.I.A.I 1938 menolak pembagian tanah Palestina menjadi milik warga Arab (Palestina), Yahudi dan Inggris. Hal itu bisa dilihat dalam Majalah MIAI tanggal 25 November 1938. 

 

Karena jasa Mbah Hasyim dalam mengordinir umat muslim Indonesia untuk membela Palestina, maka ketika Indonesia mengumumkan kemerdekaannya pada tahun 1945, seluruh warga Palestina, Mesir, dan India melalui mufti-mufti agung mereka menjadi pihak-pihak yang pertama kali mengakui kemerdekaan Indonesia (Al-Khanif (Ed.), 2017:371).

BACA JUGA:Bani Fir'aun

Apa yang dilakukan oleh Palestina, Mesir dan India terhadap Indonesia adalah bentuk balas budi sekaligus bentuk solidaritas para alim ulama. Kedekatan emosional dan intelektual antara Indonesia, Palestina, Mesir dan India berbuah dukungan politik terhadap kemerdekaan Indonesia dari penjajahan.

 

Sudah Saatnya Menghidupkan Spirit Lama

Konflik Israel-Palestina sejak 7 Oktober 2023 adalah konflik berdarah yang paling brutal. Israel tidak saja menutup mata dan telinga terhadap suara 120-an negara PBB, yang mendesak menghentikan perang biadab. Lebih jauh, Israel mengancam menggunakan senjata nuklir yang sudah dilarang dalam Nuclear Weapon Ban Treaty 2017.

 

Tag
Share