Kasus Bully Siswi SMPN 3 Segayam Berakhir Damai

Berakhir damai dugaan bully di SMPN 3 Segayam. Foto: ist--

KORANENIMEKSPRES.COM - Setelah sempat viral video yang diunggah oleh akun @jjjough di media sosial dugaan kasus bullying yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Segayam Kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim, akhirnya  berakhir damai.

Perdamaian kedua belah pihak tersebut dihadiri langsung oleh VGP (14) yang merupakan kakak kelas dan DVP (13), SMPN 3 Gelumbang Liliatul Fauziah. 

Mereka didampingi Wakil Kepsek Heri Tarmizi, Bhabinkantibmas Desa Segayam, Aipda Rahmad Mauludin dan kedua orangtua masing-masing.

Dari pengamatan dari dua video viral yang beredar kasus bullying tersebut terjadi di SMPN 3 Segayam, kecamatan Gelumbang Kabupaten Muara Enim. 

BACA JUGA:Adu Ketangkasan Bhayangkara Scout Competition

BACA JUGA:SAH! PKS Dukung Al-Shinta di Pilkada Muara Enim 2024, Ini Tanggapan Mengejutkan dari Firdaus

Tampak dalam video tersebut, seorang siswi menarik-narik kerudung siswi lain sambil beberapa rekan di sekeliling mengeluarkan kata-kata umpatan dan hinaan terhadap korban bullying tanpa ada upaya untuk melerainya.

Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Muara Enim H Rusdi Khairullah menjelaskan bahwa berdasarkan laporan pihak sekolah mengatakan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan secara kekeluargaan. 

Namun dalam kejadian tersebut tidak ada aksi perundungan, itu hanya kenakalan remaja, yang kebetulan diantara mereka berdua ada masalah pribadi tetapi kebetulan diselesaikan di lingkungan sekolah.

Apalagi dalam kejadian tersebut tidak ada kekerasan fisik yang dialami oleh siswa yang diduga menjadi korban. 

BACA JUGA:112 Butir Ekstasi dan 5 Paket Sabu Siap Edar Berhasil Digagalkan Polisi

BACA JUGA:Pemdes Lembak Ingatkan Warganya Larang Bakar Hutan dan Lahan

“Itu hanya kenakalan remaja akibat permasalahan pribadi di luar sekolah, bukan bullying. VGP itu kebetulan mendatangi DVP ke kelasnya itu menyelesaikan permasalahan mereka,” jelas Rusdi tanpa memerinci permasalahannya.

Dikatakan Rusdi, dari keterangan pohak sekolah kronologi kejadian tersebut, awalnya pada Selasa (23/7) sekitar pukul 10.00 WIB telah terjadi perselisihan antar siswa di lingkungan sekolah. 

Tag
Share