SAFE GUSH

Reporter: Ozzi |

Editor: Muklis |

Jumat , 16 Aug 2024 - 08:51

Safe Gush. Oleh: Gisella Viona Joaninditha. Foto: gisella--

safe gush                            oleh: gisella viona joaninditha
koranenimekspres.com - di jaman sekarang, marak terjadi kasus pembullyingan yang dilakukan oleh sekelompok pelajar tanpa motif yang jelas. 
banyak anak yang putus sekolah karena mendapat perilaku tersebut dan ada juga yang sampai meregang nyawa. 
sungguh amat di sayangkan atas tindakan yang dilakukan, saat ditanya mengapa mereka melakukan hal tersebut, jawaban yang akan keluar tidak jauh dan tidak lain karena iri, dendam, jijik ataupun berusaha menarik orang sekitar untuk menjadi temannya, dan lain sebagainya.
namun setelah banyaknya peristiwa, apakah kita mengerti apa itu bullying? mengapa bullying bisa dilakukan? apa dampak yang mungkin terjadi? dan apakah ada pencegahannya? 
baca juga:ikutan yuk! lomba menulis artikel hadiahnya uang jutaan rupiah
maka dari itu, saya akan memaparkan sedikit penjelasan dari pengertian yang saya ringkas pada artikel di bawah ini.
bullying merupakan tindakan yang bertujuan untuk menyakiti korban melalui fisik maupun mental seorang korban. 
siapa yang biasanya menjadi korban bullying? 
siapa saja bisa menjadi korban bullying namun bullying lebih sering dilakukan oleh sekelompok anak muda secara sadar maupun tidak sadar. 
dimana dan kapan saja tindakan bullying dapat terjadi? tindakan ini bisa saja dilakukan di berbagai tempat dan kapan saja secara berulang-ulang, seperti di dalam sekolah maupun diluar.
baca juga:lomba menulis artikel pelajar sma/smk/ma meriahkan hut ri-79
tindakan bullying tidak hanya dilakukan secara verbal maupun fisik, namun bullying memiliki beberapa bentuk lainnya, mari simak penjelasan singkat yang akan saya paparkan.
bullying terbagi dalam beberapa jenis yaitu:
1. bullying verbal: bullying ini dilakukan melalui kata-kata kasar ataupun komentar kasar yang di keluarkan oleh pelaku kepada si korban.
2. bullying fisik: bullying ini dilakukan secara fisik atau melukai fisik secara langsung seperti memukul, menendang, menjambak dan lain sebagainya.
3. bullying sosial: bullying sosial dilakukan dengan cara menjatuhkan nama si korban alias menyebarkan rumor buruk tentang si korban sehingga membuat kesalahpahaman.
baca juga:ukuti! lomba menulis artikel bersama polres muara enim, hadiahnya uang jutaan rupiah
4. cyberbullying: cyberbullying dilakukan melalui sosial media, bullying tipe ini memang tidak bisa dilakukan secara fisik namun ini akan menyakiti mental si korban.
kenapa bullying bisa terjadi dan dampak apa yang ditimbulkan dari tindakan bullying?
kurangnya kemampuan untuk mengontrol emosi dan pengaruh dari keluarga bisa saja menjadi sumber persoalan ini. 
pola asuh masing masing orang tua bisa saja menjadi faktor penyebab seseorang berani untuk melakukan hal tersebut, perasaan iri dengki dan dendam juga akan memicu seseorang melakukan bullying.
baca juga:pelajar sma/smk/ma merapat! ini ada lomba menulis artikel, hadiahnya uang jutaan rupiah
bagaimana perasaan para korban yang menerima perilaku bullying? para korban akan merasakan safe gush (sadness, angry, fear, empathy, guilt, uncomfortable, shock and helplessness) safe gush bukan berarti "aman mengalir" melainkan memiliki arti yang pahit tentang perasaan sang korban. 
si korban yang mendapatkan perilaku bullying bisa saja mengalami depresi, cemas, tidak percaya diri sehingga membuat mereka sulit untuk bergaul bahkan mungkin menghilangkan nyawa mereka alias bunuh diri karena tindakan tersebut.
peran orang tua, guru, dan orang sekitar terhadap tindakan bullying
orang tua, guru maupun orang terdekat harus belajar untuk mengerti pendidikan tentang bullying ini, karena peran merekalah yang sangat dibutuhkan oleh para korban. 
baca juga:man 1 muara enim tampil memukau di lomba scout serasan competation 2024 
membuat lingkungan aman dan memicu para korban untuk bercerita persoalan yang sedang mereka alami dapat mencegah hal tersebut. memberikan pendidikan tentang rasa empati dan menghargai juga sangat berguna dalam mencegah hal ini.
ada pula cara pencegahan bullying yang bisa dilakukan oleh para pelajar, yaitu:
1. bersikap ramah dan menghargai orang lain: mulailah dengan selalu bersikap ramah terhadap sesama pelajar. menghargai perbedaan dan mendukung satu sama lain dapat mengurangi perilaku bullying.
2. berdiri untuk korban: jika melihat ada teman yang dibully, berdirilah untuk mereka. menyampaikan bahwa tindakan tersebut tidak benar dan mendukung korban dapat membantu menghentikan bullying.
baca juga:kreatif! lomba hias lorong dasa wisma ala warga gbe muara enim rayakan kemerdekaan 
3. laporkan kepada pihak yang berwenang: jika menyaksikan atau mengalami bullying, laporkan kejadian tersebut kepada guru, konselor, atau pihak berwenang di sekolah. penting untuk tidak mendiamkan tindakan bullying.
4. jangan ikut terlibat: hindari terlibat dalam tindakan bullying, baik sebagai pelaku maupun penonton. tidak mendukung pelaku bullying dapat mengurangi kekuatan mereka.
5. dukung korban bullying: jadilah teman yang baik bagi mereka yang menjadi korban bullying. mendukung secara emosional dan menjadi teman dapat membantu mereka merasa lebih aman.
6. tingkatkan kesadaran: ikut serta dalam program anti-bullying di sekolah atau komunitas. tingkatkan kesadaran tentang dampak bullying dan pentingnya menciptakan lingkungan yang positif.
baca juga:lomba menghias jalan ala warga kelurahan pasar iii muara enim meriahkan kemerdekaan
7. kendalikan emosi: belajar untuk mengendalikan emosi dan menyelesaikan konflik dengan cara yang damai. ini dapat mencegah pelajar dari terlibat dalam tindakan bullying karena kemarahan atau frustrasi.
kesimpulan
bullying ini merupakan tindakan yang sangat serius dan memiliki resiko yang sangat fatal, tindakan bullying bisa dilakukan secara sadar maupun tidak sadar, bahkan candaan yang anda lontarkan kepada teman atau orang terdekat anda bisa termasuk ke salah satu jenis pembullyan. 
maka dari itu diharapkan kepada seluruh masyarakat sekitar untuk meningkatkan rasa peduli antar sesama dan menjaga tutur bahasa yang akan dikeluarkan saat berbicara sehingga tindakan ini tidak terjadi secara berulang.
-terima kasih-

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 10 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan