Judi Online: Musuh Utama Pelajar

Judi Online: Musuh Utama Pelajar. Penulis: Mutia Dwi Aprilia (MAN 1 Muara Enim). Foto: mutia--

Untuk terus bermain judi, pelajar seringkali terdorong untuk meminjam uang dari teman atau keluarga, atau bahkan melakukan tindakan yang melanggar hukum seperti mencuri. 

Kehilangan uang dalam jumlah besar akibat judi dapat menimbulkan tekanan finansial yang signifikan bagi pelajar dan keluarganya.

Judi online tidak hanya merugikan finansial, tetapi juga menimbulkan masalah psikologis yang serius. 

Depresi, kecemasan, dan gangguan tidur adalah beberapa contoh dampak psikologis yang sering dialami oleh para penjudi online, judi online juga dapat merusak hubungan sosial dan menyebabkan isolasi. 

BACA JUGA:Kepsek MAN 1 Muara Enim Tegaskan Larang Siswa Tidak Ada Aksi Corat-Coret Saat Rayakan Kelulusan

Ketergantungan pada judi dapat mengarah pada perilaku antisosial dan kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat.

FAKTOR YANG MENDORONG PELAJAR TERLIBAT JUDI ONLINE

Faktor-faktor yang mendorong pelajar terlibat dalam judi online sangat beragam dan saling terkait. 

Selain faktor internal seperti rasa ingin tahu, tekanan teman sebaya, dan masalah pribadi, faktor eksternal seperti kemudahan akses, iklan yang menarik, dan normalisasi judi di masyarakat juga berperan penting. 

Kemudahan akses internet melalui perangkat seluler telah membuat judi online semakin mudah dijangkau oleh siapa saja, termasuk pelajar.

BACA JUGA:SMAN 1 Unggulan Muara Enim Gelar Smansa Cup XVIII Tahun 2024

Iklan-iklan yang menjanjikan keuntungan besar dan sensasi yang menyenangkan juga turut mempengaruhi minat pelajar untuk mencoba judi online. 

Selain itu, normalisasi judi di masyarakat, baik secara online maupun offline, telah menciptakan persepsi bahwa judi adalah aktivitas yang biasa dan dapat diterima, sehingga mengurangi stigma negatif terhadap perilaku ini.

- Peran media sosial: Media sosial berperan besar dalam menyebarkan informasi tentang judi online, termasuk promosi, testimoni dari pemain lain, dan komunitas judi online.

- Kurangnya pengawasan orang tua: Kurangnya pengawasan orang tua terhadap aktivitas online anak-anak dapat meningkatkan risiko keterlibatan mereka dalam judi online.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan