Produksi Bawang Merah Sumatera Selatan Naik-Turun: Pagar Alam Jadi Jawara

Produksi bawang merah di Sumsel alami tren dinamis 2020–2022, Pagar Alam unggul, OKU alami penurunan. --

KORANENIMEKSPRES.COM,---Produksi bawang merah di 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan memperlihatkan tren dinamis selama periode 2020–2022.

Data dari Dinas Pertanian dan BPS mengungkapkan bahwa meskipun ada daerah yang berhasil meningkatkan produksi, beberapa wilayah lainnya justru mengalami penurunan signifikan.

Produksi Bawang Merah Naik di Tengah Tantangan  

Secara keseluruhan, produksi bawang merah di Sumatera Selatan menunjukkan peningkatan.

Pada tahun 2020, total produksi mencapai 9.341 kuintal, lalu melonjak menjadi 11.246 kuintal pada 2021, dan sedikit bertambah menjadi 11.299 kuintal pada 2022.

BACA JUGA:Produksi Bawang Merah di Daerah Ini 7.325 Kuintal Terbesar di Sumsel

Kota Pagar Alam menempati posisi puncak dengan produksi tertinggi. Pada 2020, kota ini menghasilkan 3.730 kuintal, dan produksinya terus naik menjadi 5.345 kuintal di 2021, hingga menyentuh 7.325 kuintal pada 2022.

Keberhasilan ini menunjukkan strategi pertanian yang efektif di Pagar Alam.

Fluktuasi dan Tantangan di Kabupaten Lain  

Namun, tidak semua daerah mengalami pertumbuhan. Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengalami penurunan drastis, dari 2.560 kuintal pada 2020 menjadi hanya 410 kuintal di 2022. 

BACA JUGA:Ini Dia Daerah di Sumsel dengan Produksi Bawang Merah, 7 Jam dari Palembang

Kasus serupa terjadi di Ogan Komering Ilir (OKI), di mana produksi turun dari 142 kuintal pada 2020 menjadi 187 kuintal di 2022.

Sementara itu, Muara Enim juga menghadapi penurunan produksi, dari 1.796 kuintal di 2020 menjadi 1.214 kuintal di 2022.

Berbeda dengan tren penurunan, Kabupaten Musi Rawas justru mencatat pertumbuhan. Pada 2020, produksi hanya 236 kuintal, namun meningkat pesat menjadi 1.126 kuinta di 2022.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan