Bukan Hanya Kaya Batubara dan Migas, Tapi Juga Kaya Hortikultura. Ini Daerah Lumbung Sayur di Sumsel!
Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) semakin dikenal bukan hanya sebagai penghasil batubara dan migas, tetapi juga sebagai salah satu pusat produksi sayuran terbesar di Indonesia. Beberapa kabupaten/kota di Sumsel menunjukkan perkembangan signifikan dalam s--
Cabai adalah komoditas utama di Sumsel. Meskipun sempat mengalami penurunan pada 2021, yaitu dari 401.419 kuintal (2020) menjadi 351.181 kuintal, produksinya berhasil stabil kembali di angka 349.579 kuintal pada 2022.
BACA JUGA:7 Manfaat Sayur Kacang Panjang Untuk Kesehatan Tubuh
Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) menjadi kontributor terbesar, dengan produksi mencapai 112.912 kuintal pada 2022.
Cabai Sumsel berperan penting dalam memasok kebutuhan pasar lokal maupun antarprovinsi, terutama untuk komoditas cabai rawit dan cabai merah besar.
3. Kentang: Kontribusi Besar dari Muara Enim
Produksi kentang di Sumsel juga menunjukkan peningkatan dari 4.219 kuintal pada 2020 menjadi 5.653 kuintal pada 2022.
BACA JUGA:Pj Bupati Henky Putrawan Makan Buah dan Sayur Bersama Pelajar. Ini Tujuannya!
Kabupaten Muara Enim menjadi daerah dengan produksi paling signifikan, mencapai 4.420 kuintal.
Hasil ini semakin memperkuat potensi Sumsel dalam sektor pertanian sayuran, terutama untuk komoditas umbi-umbian yang dibutuhkan di berbagai sektor industri pangan.
4. Kubis: Stabil dengan Pagar Alam Sebagai Pusat Produksi
Kubis menjadi salah satu komoditas sayuran yang produksinya tetap tinggi dan stabil.
BACA JUGA:Membuat Sayur Asem yang Enak
Pada 2022, produksi mencapai 38.419 kuintal, sedikit menurun dari 41.505 kuintal pada 2021.
Kota Pagar Alam menjadi penghasil utama kubis di Sumsel dan berkontribusi besar terhadap ketersediaan sayuran ini di pasar tradisional dan supermarket.
5. Petsai (Sawi Putih): Permintaan Tinggi di Palembang dan Sekitarnya