Ketika Kulit Jeruk Tak Lagi Sampah, Solusi Hijau dan Bernilai Rupiah dari Desa Air Talas

Desa Air Talas olah limbah kulit jeruk jadi bioplastik & sabun berkat CSR Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4, ubah sampah jadi cuan. --

BACA JUGA:Dukung Pendidikan Berkualitas, Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Kerjasama dengan Politeknik Akamigas Palembang

Hal yang sama juga diungkapkan Head Communication Relation (Comrel) PHR Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti menerangkan inovasi pemanfaatkan kulit jeruk untuk pembuatan bioplastik dan sabun mandi yang dilakukan oleh KWT Amerta, merupakan bagian dari penerapan Sustainable Living (Daya hidup masyarakat dengan tetap melestarikan lingkungan) di Desa Air Talas.

"Sebagai perusahaan energi, Pertamina tetap komitmen menjaga lingkungan tetap bersih. Serta melakukan pemberdayaan masyarakat, agar bisa mandiri secara ekonomi melalui kegiatan CSR perusahaan," ungkap Tuti.

Di Desa Air Talas, selain KWT Amerta yang baru dibentuk. Juga sudah ada KWT Bude Arta Subur Makmur yang mengolah turunan dari buah jeruk seperti pembuatan sirup jeruk, pie jeruk, stik jeruk dan lainnya.

Untuk menunjang kegiatan produksi olahan hasil buah jeruk, Pertamina juga memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 3,3 kWP untuk KWT Subur Makmur.

BACA JUGA:Pertamina EP Zona 4 dan Kejaksaan Negeri Kota Prabumulih Kembali Tandatangani Kerjasama Hukum PTUN

Melalui bantuan PLTS ini, bisa mengurangi emisi karbon hingga 7,210 ton CO2eq per tahun. Serta penghematan biaya listrik sekitar Rp 6 juta per tahun. Penghematan biaya listrik tersebut didapat, saat anggota kelompok melakukan pemanggangan oven, blender, packing dan lainnya.

"Saat itu mereka tidak lagi menggunakan listrik PLN, tapi bisa menggunakan listrik dari PLTS," ujar Tuti.

"Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai potensi energi terbarukan, terutama energi surya, di wilayah Sumatera Selatan," papar Tuti.

Kemudian, ada juga kelompok tani Tunas Hijau, yang membuat jamur pemasmi jamur (Tricoderma), yang digunakan untuk membasmi jamur yang menyerang pohon jeruk dan tanah.

BACA JUGA:Pertamina Zona 4 Berhasil Tangani Kebocoran Sumur RJA 54

"Dari tiga kelompok tersebut, setidaknya ada 80 masyarakat yang menerima manfaat secara langsung. Serta seluruh masyarakat Desa Air Talas menerima manfaat secara tidak langsung dari," tukas Tuti Dwi Patmayanti.

Sementara itu, Kepala Desa Air Talas, I Gede Arsana mengungkapkan kalau desa mereka memang terkenal sebagai kampung buah jeruk.

Faktanya, dari 350 Kepala Keluarga (KK) yang ada, hampir 98 persen memiliki kebun jeruk. Maka, desa mereka terkenal sebagai desa agrowisata petik jeruk pada saat panen raya.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan