Ketika Kulit Jeruk Tak Lagi Sampah, Solusi Hijau dan Bernilai Rupiah dari Desa Air Talas

Desa Air Talas olah limbah kulit jeruk jadi bioplastik & sabun berkat CSR Pertamina Hulu Rokan (PHR) Zona 4, ubah sampah jadi cuan. --

Sementara untuk sabun mandi, kata Yunita, mereka buat sendiri. Serbuk kulit jeruk dicampur minyak kelapa dan air. Kemudian dibekukan, sekitar 10 menit sabun kulit jeruk sudah beku.

Tapi, sabun tersebut belum bisa dipakai, karena belum jadi sempurna. Setidaknya butuh waktu satu bulan, sabun kulit jeruk baru bisa dipakai.

BACA JUGA:PHR Regional Sumatera Zona 4 Terima Penghargaan dari Pemkab Musi Banyuasin atas Komitmen Ketenagakerjaan

"Tahap uji coba ini, kita berhasil membuat 40 buah sabun kulit jeruk. Penjualanya baru sebatas kepada warga Desa Air Talas dan warga desa lain," tutur Yunita.

Yunita mengakui karena KWT Amerta baru terbentuk sekitar tiga bulan, mereka belum begitu banyak memanfaatkan limbah kulit jeruk untuk dijadikan bioplastik dan sabun mandi.

Dikarenakan panen raya jeruk di desa mereka sudah habis. Sehingga, belum begitu banyak kulit jeruk yang bisa dimanfaatkan.

" Itupun kulit jeruk tersebut kami dapatkan dari sisa jeruk dari kebun-kebun warga. Serta memungut bekas kulit jeruk di tempat warga berjualan," beber dia.

BACA JUGA:Penerapan Prinsip ESG di PHR Zona 4 : Menjaga Keberlanjutan melalui Praktik Bisnis Bertanggung Jawab

Karena pengolahan limbah kulit jeruk peluang menjanjikan untuk menghasilkan uang. Ia berharap tahun depan, mereka bisa lebih memaksimalkan buah jeruk yang rasanya masam dari kebun warga, untuk diambil kulitnya. 

"Sehingga serbuk kulit jeruk yang dihasilkan juga banyak. Dengan menghasilkan bioplastik dan sabun mandi lebih banyak lagi," pungkas Yunita.

Sementara itu, PIC Pembinaan Desa Air Talas CSR Pertamina Field Limau, Cathrine menerangkan bahwa Desa Air Talas merupakan desa ring 1 dari Pertamina Limau dan layak mendapatkan perhatian dan bantuan dari Pertamina, utamanya dalam bidang pemberdayaan masyarakat.

Pembinaan yang dilakukan PT Pertamina untuk pengembangan buah jeruk sudah dimulai pada 2018.

BACA JUGA:PHR Terima Penghargaan Atas Inisiatif Teknologi Ramah Lingkungan

Di mana pada saat itu, Pertamina memberikan ribuan bibit jeruk untuk kelompok tani. Kemudian, pada 2019 dilakukan pengembangan penambahan bantuan bibit.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan