Inovasi di Tengah Rawa, Tol Pertama Sumsel yang Menjadi Tonggak Sejarah JTTS
Tol Palindra, tol pertama di Sumsel dengan teknologi VCM, dibangun di atas rawa untuk percepat ekonomi. --
KORANENIMEKSPRES.COM,---Pemerintah terus mendorong pembangunan infrastruktur strategis demi meningkatkan perekonomian daerah, termasuk proyek jalan tol di berbagai wilayah Indonesia.
Salah satu terobosannya adalah Jalan Tol Palembang-Simpang Indralaya (Palindra), yang menjadi tol pertama di Sumatera Selatan sekaligus bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
Memiliki panjang total 21,93 km, tol ini dibangun di atas tanah rawa dengan teknologi mutakhir Vacuum Consolidation Method (VCM).
Teknologi ini digunakan untuk memperkuat tanah lunak yang memiliki kadar air tinggi, seperti lahan aluvial di Sumsel.
BACA JUGA:Pembangunan Jalan Tol Prabumulih-Muara Enim, Nih Kabar Terbarunya
Metode VCM memadukan pipa penyalur vertikal, horizontal, dan pompa vakum untuk mempercepat proses konsolidasi tanah, mengurangi kadar air, dan meningkatkan stabilitas tanpa bahan kimia.
Proses konstruksinya cukup menantang, memerlukan pengurukan hingga 7 meter serta menyedot air dalam jumlah besar. Biayanya pun mencapai 1,5 kali lipat dibanding proyek tol biasa.
Jalan Tol Palindra terdiri dari tiga seksi: Palembang-Pemulutan (7 km), Pemulutan-Kota Terpadu Mandiri (KTM) (5,56 km), dan KTM-Simpang Indralaya (9,28 km).
Sebagai salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN), tol ini bukan hanya menghubungkan daerah, tetapi juga membuka peluang besar bagi percepatan pertumbuhan ekonomi di Sumatera Selatan.
BACA JUGA:Palembang dan Jambi Akan Terhubung dengan Jalan Tol Akhir 2026
Selain itu, jalan tol Palembang-Indralaya ini juga tersambung ke jalan tol Indralaya-Prabumulih sepanjan 64,5 Km yang sudah selesai dan difungsikan sejak dua tahun lalu.
Direncanakan jalan tol ini akan tersambung hingga ke Provinsi Bengkulu.