Kemenag Tingkatkan Anggaran Pendidikan Tahun 2025 untuk Dukung Kesejahteraan Guru dan Mutu Pendidikan

(Kemenag) terus menunjukkan komitmen dalam mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional dengan mengalokasikan anggaran signifikan pada tahun 2025. Foto: kemenag--

BACA JUGA:289.969 Pelamar CPNS Kemenag 2024 Gigit Jari

Menag juga menyebut alokasi Rp591,58 miliar untuk Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) dan Rp160 miliar untuk BOPTN-BH Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII). 

Langkah ini mencerminkan perhatian pemerintah terhadap peningkatan kualitas pendidikan tinggi keagamaan.

Di tengah keterbatasan anggaran, Menag Nasaruddin Umar tetap optimis bahwa pendidikan keagamaan dapat terus mencetak prestasi. 

Ia menyoroti keberhasilan madrasah unggulan, seperti Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia, yang hingga kini tetap menjadi yang terbaik di bidangnya.

BACA JUGA:Pejabat Kemenag Tanda Tangan Pakta Integritas Peningkatan Layanan Umat

"Walaupun anggaran terbatas, kita tetap menampilkan pendidikan yang luar biasa. Bahkan, madrasah Insan Cendekia masih menjadi unggulan hingga saat ini," ungkapnya.

Menag berharap, kemitraan dengan DPD RI dapat menghasilkan inovasi baru dalam mendukung pendidikan keagamaan dan kesejahteraan guru. 

Ia membuka ruang diskusi agar anggota DPD RI dapat memberikan masukan yang bermanfaat bagi pengembangan kebijakan pendidikan.

“Siapa tahu ada pemikiran baru yang bisa kami akomodir dari Bapak-Ibu sekalian yang punya pengamatan mendalam tentang kebutuhan masyarakat,” tambahnya.

BACA JUGA:Kemenag Muara Enim Gelar Sensus Tanah Wakaf di Tiga Kecamatan

Rapat ini dihadiri langsung oleh pejabat eselon I dan II Kementerian Agama serta Ketua Komite III DPD RI, Filep Wamafwa.

Acara ini disiarkan secara luring dan daring, memungkinkan partisipasi lebih luas dari berbagai pihak.

Dengan total alokasi anggaran yang besar, Kemenag berharap dapat meningkatkan mutu pendidikan nasional, khususnya di bidang pendidikan keagamaan. 

Fokus pada kesejahteraan guru, dukungan terhadap siswa kurang mampu, serta pengembangan pesantren dan madrasah menjadi langkah strategis untuk menciptakan pendidikan yang inklusif, berkeadilan, dan berdaya saing.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan