Dirancang Insinyur Jerman, Jembatan Ampera Jadi Penghubung Vital Seberang Ulu dan Ilir
Jembatan Ampera, ikon Palembang, penghubung vital Seberang Ulu dan Ilir, kini jadi destinasi wisata menarik.(foto ist)--
KORANENIMEKSPRES.COM,----Jembatan Ampera telah lama menjadi simbol kebanggaan bagi masyarakat Palembang dan Provinsi Sumatera Selatan.
Lebih dari sekadar jembatan, Ampera merupakan bagian integral dari sejarah kota yang menyimpan banyak cerita dan menjadi identitas yang tak terpisahkan.
Didirikan untuk mengatasi kesulitan mobilitas antara dua kawasan utama Palembang, yaitu Seberang Ulu dan Seberang Ilir, yang terpisah oleh Sungai Musi, jembatan ini memiliki peran vital dalam pembangunan kota sejak awal.
Desain Inovatif oleh Insinyur Jerman
Jembatan yang dibangun pada masa pemerintahan Presiden Soekarno ini dirancang pada tahun 1962 oleh insinyur asal Jerman, Friedrich Stapf.
BACA JUGA:Jembatan Ampera: Inovasi Teknologi Beton Prategang Pertama di Indonesia
Dengan menerapkan teknologi beton prategang, jembatan ini menjadi yang pertama di Indonesia menggunakan teknik tersebut, sebuah inovasi besar pada masanya.
Desain yang kokoh dan canggih menjadi ciri khas utama Jembatan Ampera, yang meskipun sudah berdekade-dekade lamanya, masih tetap berdiri tegak dan melayani masyarakat.
Pembangunan Jembatan Ampera dimulai pada 1962 dan selesai tiga tahun kemudian pada 1965, dengan biaya yang mencapai sekitar 18 juta rupiah—jumlah yang sangat signifikan untuk era itu.
Angka tersebut mencerminkan betapa besarnya investasi dalam infrastruktur ini yang menjadi tulang punggung transportasi bagi warga Palembang dan sekitarnya.
Peran Penting sebagai Penghubung Ekonomi dan Sosial
BACA JUGA:Tahukah Kamu? Jembatan Ampera Dibangun dengan Biaya Fantastis di Era 1960-an
Lebih dari sekadar infrastruktur fisik, Jembatan Ampera memainkan peran penting dalam meningkatkan kegiatan ekonomi dan sosial kota Palembang.
Sebagai penghubung utama dua wilayah yang terbagi oleh Sungai Musi, jembatan ini mendukung arus barang dan orang, memperlancar lalu lintas antar wilayah, dan mempermudah akses ke berbagai pusat perdagangan dan layanan.