LRT Sumsel: Inovasi Transportasi Ramah Lingkungan Pertama di Indonesia

LRT Sumsel, transportasi ramah lingkungan pertama di Indonesia, solusi modern atasi kemacetan dan emisi karbon. (foto ist)--

KORANENIMEKSPRES.COM,--Provinsi Sumatera Selatan, khususnya kota Palembang, telah menjadi pelopor dalam pengembangan transportasi modern yang ramah lingkungan dengan hadirnya Light Rail Transit (LRT) Sumsel.

Sebagai sistem kereta ringan pertama di Indonesia, LRT ini membawa angin segar dalam upaya mengatasi kemacetan perkotaan sekaligus mengurangi emisi karbon.  

Diresmikan pada tahun 2018, LRT Palembang didukung oleh anggaran Rp12 triliun yang merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN).

Proyek ini tidak hanya meningkatkan mobilitas masyarakat tetapi juga menjadi model transportasi berkelanjutan untuk kota-kota lain di Indonesia.  

Keunggulan dan Dampak Positif LRT Sumsel 

BACA JUGA:Sumsel Tampil Keren dengan Puluhan Triliun, Dari LRT ke Gasifikasi Batu Bara!

1. Transportasi Ramah Lingkungan  

   LRT Palembang menggunakan tenaga listrik, menjadikannya alternatif transportasi yang lebih bersih dibanding kendaraan berbahan bakar fosil. Hal ini mendukung target nasional dalam menurunkan emisi gas rumah kaca.  

2. Efisiensi Waktu dan Biaya 

   Dengan rute sepanjang 23,4 km dan 13 stasiun yang menghubungkan Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II hingga Jakabaring, LRT mengurangi waktu tempuh secara signifikan. Tarif yang terjangkau juga menjadikan LRT pilihan ekonomis bagi masyarakat.  

3. Pengurangan Kemacetan 

   Sebagai solusi atas padatnya lalu lintas di Palembang, LRT membantu mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, menciptakan mobilitas yang lebih lancar di kawasan perkotaan.  

BACA JUGA:Palembang, Kota LRT Tanpa Gas: Sumsel Menuju 'Kota Energi Hijau'

4. Pendukung Pariwisata dan Ekonomi  

Tag
Share