Maka, tidakkah sebaiknya dia menempuh jalan (kebajikan) yang mendaki dan sukar?
BACA JUGA:Mengapa Kita Harus Belajar Al-qur'an Terus? Ini Alasannya!
وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا الْعَقَبَةُۗ ١٢
Tahukah kamu apakah jalan yang mendaki dan sukar itu?
فَكُّ رَقَبَةٍۙ ١٣
fakku raqabah
(Itulah upaya) melepaskan perbudakan
اَوْ اِطْعَامٌ فِيْ يَوْمٍ ذِيْ مَسْغَبَةٍۙ ١٤
atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan
يَّتِيْمًا ذَا مَقْرَبَةٍۙ ١٥
(kepada) anak yatim yang memiliki hubungan kekerabatan
اَوْ مِسْكِيْنًا ذَا مَتْرَبَةٍۗ ١٦
atau orang miskin yang sangat membutuhkan.
ثُمَّ كَانَ مِنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ وَتَوَاصَوْا بِالْمَرْحَمَةِۗ ١٧
BACA JUGA:Al-qur'an Dianggap Sebagai Penawar Obat Bagi Umat Islam, Benarkah?
Kemudian, dia juga termasuk orang-orang yang beriman dan saling berpesan untuk bersabar serta saling berpesan untuk berkasih sayang.