Diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan apakah omega-3 memiliki hubungan dengan mencegah stroke atau mengurangi angka kematian akibat stroke.
BACA JUGA:3 Kebiasaan Sepele Ganggu Kualitas Tidur
2. Dapat membantu mengatasi kondisi kesehatan mental tertentu
Jika Anda mengukur berat otak tanpa cairan apa pun, otak tersebut akan mengandung sekitar 20% asam lemak tak jenuh ganda, termasuk omega-3.
Oleh karena itu, omega-3 sangat penting untuk fungsi otak pada umumnya.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa orang dengan kondisi kesehatan mental tertentu memiliki kadar omega-3 yang lebih rendah, dan mengonsumsi lebih banyak omega-3 dapat membantu mencegah timbulnya atau memperbaiki gejala beberapa kondisi kesehatan mental seperti depresi.
3. Dapat mendukung kesehatan mata
Bukti menunjukkan bahwa orang yang tidak mendapatkan cukup omega-3 memiliki risiko lebih besar terkena penyakit mata, kecuali penyakit mata kering.
Selain itu, kesehatan mata mulai menurun di usia tua, yang dapat menyebabkan degenerasi makula terkait usia (AMD).
BACA JUGA:Rutin Konsumsi Buah Naga Perut Auto Rata, Kok Bisa? Yuk Simak Informasinya
Makan ikan dikaitkan dengan penurunan risiko AMD, namun hasil dari suplemen minyak ikan kurang meyakinkan.
4. Dapat mengurangi peradangan
Karena minyak ikan memiliki sifat anti-inflamasi, minyak ini dapat membantu mengatasi kondisi peradangan kronis.
Misalnya, peningkatan berat badan atau stres terkadang dapat menyebabkan tingkat peradangan yang lebih tinggi.
Namun, jika menyangkut penyakit radang usus (IBD), peran omega-3 masih belum sepenuhnya ditentukan.
Konon, suplemen minyak ikan dapat membantu mengurangi nyeri sendi, kekakuan, dan kebutuhan pengobatan pada penderita rheumatoid arthritis, yang menyebabkan nyeri pada persendian.