Perpaduan ini mencerminkan keharmonisan budaya dan toleransi yang sudah berlangsung sejak zaman dahulu di Palembang—sebuah nilai yang sangat relevan di tengah pluralitas masyarakat modern.
Pusat Kegiatan Keagamaan dan Sosial
Masjid Agung tidak hanya menjadi tempat salat lima waktu. Ia juga menjadi pusat kegiatan umat Islam, mulai dari pengajian, ceramah keagamaan, hingga pelaksanaan perayaan hari-hari besar Islam seperti Idul Fitri, Idul Adha, hingga Nuzulul Quran dan Maulid Nabi.
Saat Ramadan tiba, kawasan ini hidup 24 jam. Ribuan warga berbondong-bondong datang untuk berbuka puasa bersama (iftar), salat tarawih, dan itikaf di malam-malam ganjil. Suasana religius yang hangat dan damai membuat banyak wisatawan merasa terkesan dan kembali setiap tahunnya.
Wisata Religi dan Sejarah yang Terbuka untuk Umum
BACA JUGA:Wisata Religi ke Makam Sunan Ampel Surabaya: Setiap Hari Tak Pernah Sepi Pengunjung
Masjid Agung kini terbuka untuk kunjungan wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri. Di area masjid, pengunjung dapat mengikuti tur edukatif tentang sejarah Islam di Palembang, serta melihat berbagai peninggalan arkeologis dan manuskrip kuno yang disimpan di museum mini masjid.
Panduan lokal dan multimedia interaktif menjadikan kunjungan lebih menarik, terutama bagi pelajar atau wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam akar Islam di Indonesia dari sudut pandang lokal.
Lokasi Strategis, Akses Mudah
Masjid Agung Palembang sangat mudah diakses. Berlokasi di Kawasan Pasar 16 Ilir, masjid ini berada dekat dengan objek wisata lain seperti:
BACA JUGA:Masjid Istiqlal Jakarta Destinasi Wisata Religi yang Sejuk dan Nyaman
Jembatan Ampera
Benteng Kuto Besak
Museum Sultan Mahmud Badaruddin II
Wisatawan dapat menikmati paket wisata terpadu: menyusuri Sungai Musi dengan perahu, mencicipi kuliner khas seperti pempek dan tekwan, lalu beribadah atau berziarah ke Masjid Agung.