Transisi Energi di Sumsel: PINUS Tekankan Penataan Sosial, Ekonomi dan Budaya

Selasa 13 May 2025 - 05:50 WIB
Reporter : Sigit
Editor : Selva

KORANENIMEKSPRES.COM - Pinus tekankan penataan ekonomi, sosial dan budaya dalam menuju transisi energi di Sumsel. 

Sumatera Selatan dikenal sebagai lumbung energi fosil nasional. 

Dengan cadangan batubara mencapai 9,3 miliar ton dan puluhan pembangkit listrik berbasis fosil yang masih beroperasi, provinsi ini menyumbang ratusan juta ton batubara setiap tahunnya. 

Namun, bagaimana Sumsel bisa beralih ke energi bersih seiring target nasional yang ingin mengakhiri penggunaan energi fosil pada 2045?

BACA JUGA:Era Baru Sumsel Dimulai: 15 Proyek Nasional Siap Ubah Wajah Daerah, Dari Tol Cepat hingga Limbah Jadi Energi

Rabin Ibnu Zainal dari Pilar Nusantara (PINUS) Indonesia menilai, tantangan utama bukan hanya pada aspek teknis atau infrastruktur, tapi terletak pada penataan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat lokal yang telah lama bergantung pada industri energi fosil. 

Menurutnya, transisi energi tidak akan berhasil jika tidak menyentuh fondasi kehidupan masyarakat yang terdampak langsung.

“Transisi energi bersih harus dimulai dengan meningkatkan kesadaran publik. Masyarakat perlu paham bahwa ini bukan hanya soal mengganti sumber energi, tapi menyelamatkan masa depan dari krisis iklim,” ujar Rabin, baru-baru ini 

Rabin menambahkan, pelibatan masyarakat dalam proses transisi sangat penting. 

BACA JUGA:15 Proyek Strategis Nasional yang Ubah Sumsel Jadi Pusat Ekonomi dan Energi Hijau Indonesia, Apa Dampaknya?

Ia menyoroti pentingnya pelatihan ulang (reskilling) bagi tenaga kerja lokal yang selama ini menggantungkan hidupnya dari sektor pertambangan batubara. 

Tanpa strategi diversifikasi ekonomi yang konkret, transisi justru bisa menimbulkan konflik sosial baru.

“Pelatihan kerja dan program pemberdayaan ekonomi alternatif harus disiapkan sejak awal. Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran khusus untuk ini, sebagai bagian dari komitmen transisi energi yang adil,” tegasnya.

Secara budaya, PINUS juga menilai perlunya pelestarian kearifan lokal yang menghormati alam dan sumber daya lokal. 

BACA JUGA:Transformasi Besar Sumsel: Dari PSN Puluhan Triliun Hingga Energi Hijau, Ini Dampaknya bagi Indonesia

Kategori :