Perangkat Desa, Slamet Riyadi, menjelaskan bahwa keberadaan perpustakaan ini bisa diakses oleh semua lapisan masyarakat, baik pelajar maupun orang dewasa.
BACA JUGA:Dibalik Cita Rasa Enak, Pisang Salai Baik Untuk Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Edison: Perbaiki Mental Pegawai di Sektor Pelayanan Publik
“Koleksi buku yang ada akan terus kami perbarui.
Harapan kami, rumah baca ini bisa menjadi pusat literasi desa yang aktif dan produktif,” ujarnya.
Tak hanya diresmikan, launching PBC juga diwarnai berbagai kegiatan menarik seperti pembacaan puisi oleh anak-anak, pemutaran film edukatif singkat, serta kuis literasi berhadiah.
Sorak-sorai anak-anak menjawab kuis dengan semangat menciptakan nuansa gembira sekaligus edukatif.
BACA JUGA:Pasang Spanduk Pencegahan Karhutla di 8 Desa
BACA JUGA:Manfaatkan Lahan Pekarangan, Ciptakan Nilai Jual Tinggi
Puncak acara ditandai dengan pengguntingan pita dan simbolis peminjaman buku pertama oleh pelajar terbaik desa.
Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi warga, panitia juga menyiapkan doorprize menarik yang dibagikan di akhir acara.
Suasana pun kian meriah ketika nama-nama pemenang diumumkan satu per satu.
Peluncuran Perpustakaan Baca Ceria (PBC) ini bukan hanya sebatas acara seremonial, tetapi menjadi tonggak dimulainya gerakan literasi dari desa, oleh desa, dan untuk desa.
BACA JUGA:Tertib Berlalu Lintas Bukan Karena Razia Tapi Kesadaran
BACA JUGA:Muara Enim United Support Jalan Sehat HUT Sumeks ke 30
Warga pun berharap, rumah baca ini dapat bertransformasi menjadi ruang terbuka yang memfasilitasi diskusi, pelatihan, hingga kegiatan kreatif anak muda.