Program pembinaan ini menjadi bagian dari pelaksanaan strategi UMKM Membara (UMKM Muara Enim Berkarya dan Berdaya Saing), sebuah inisiatif daerah yang bertujuan mengembangkan potensi ekonomi lokal melalui pemberdayaan berbagai lapisan masyarakat termasuk warga binaan.
BACA JUGA:Tumbuhkan Semangat Sehat, Kalapas Muara Enim Rutin Gelar Bulutangkis Bersama Pegawai
BACA JUGA:Lapas Muara Enim Tingkatkan Sinergi, Kunjungi Sat Sabhara dan Sat Resnarkoba Polres Muara Enim
Batik Lemang tidak hanya menjadi karya unggulan di dalam tembok Lapas.
Produk ini telah tampil di berbagai ajang pameran, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, dan selalu mendapat respons positif dari masyarakat.
Bahkan, permintaan pasar terhadap Batik Lemang terus meningkat, menjadikannya salah satu oleh-oleh khas yang diburu wisatawan dan pecinta batik.
Lebih dari sekadar produk ekonomi, keberadaan Batik Lemang juga mencerminkan implementasi prinsip restorative justice dalam sistem pemasyarakatan.
BACA JUGA:Idul Adha, Lapas Muara Enim Terima Kunjungan Keluarga Warga Binaan
BACA JUGA:Berkah Idul Adha: Kalapas Muara Enim Awali Pemotongan Hewan Kurban
Warga binaan tidak hanya menjalani masa hukuman, tetapi juga diberikan ruang untuk bertumbuh, memperbaiki diri, dan berkontribusi secara positif kepada masyarakat luas.
Ke depan, diharapkan Batik Lemang dapat terus berkembang, memperluas jaringan pemasaran, dan menjadi simbol keberhasilan pembinaan di dalam Lapas.
Lebih dari itu, keberhasilan ini menjadi pesan moral bagi masyarakat: bahwa setiap orang, sekalipun pernah terjerat masalah hukum, memiliki peluang untuk bangkit dan berkarya, selama diberi kesempatan.