Api Bisa Padam, Jika Pertamax dalam Derigen Tak Pernah Kosong

Jumat 08 Aug 2025 - 20:11 WIB
Reporter : Al Azhar
Editor : Al Azhar

KORANENIMEKSPRES.COM-----Saat api berkobar membakar hutan dan lahan gambut di wilayah Kabupaten Muara Enim.

Para petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan petugas TNI, Polri dan aparat lainnya berjibaku berdiri di tengah kepulan asap, menyemprotkan air dengan mesin pompa untuk memadamkan api yang terus merambat di lahan kering. 

Orang-orang mungkin berpikir, yang petugas tersebut butuhkan hanyalah air yang melimpah dan peralatan yang memadai.

Namun, ada satu hal penting yang sering yang selalu harus tersedia yakni Bahan Bakar Minyak (BBM). 

Tanpa BBM, kendaraan tak bisa bergerak, mesin pompa tak dapat menyedot air, dan perjalanan menuju titik api pun terhenti di tengah jalan.

BACA JUGA:Siap Hadapi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan

Air, peralatan, dan BBM ibarat tiga sahabat yang tak bisa dipisahkan. Ketiganya harus hadir bersama agar upaya memadamkan api di Kabupaten Muara Enim benar-benar berhasil.

Sebab bila salah satunya hilang, api bisa dengan cepat menguasai lahan yang lebih luas—dan saat itu terjadi, bukan hanya hutan dan kebun yang terancam, tetapi nyawa manusia yang ada di sekitarnya juga jadi taruhannya.

“Ya, selain ketersediaan air dan peralatan. Juga ketersediaan BBM di lapangan adalah bagian penting dari pemadaman kebakaran lahan. Tanpa BBM mesin-mesin pompa tidak akan hidup,” ujar Hasbi salah seorang petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim saat dibincangi koranenimekspres.com disela-sela apel kesiapsiagaan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Muara Enim yang berlangsung di halaman kantor Bupati Muara Enim, Rabu 7 Agustus 2025.

BACA JUGA:Waspada Karhutla di Puncak Kemarau, Sumsel Perkuat Sinergi Pengendalian

“Kami baru pulang dari tugas pemadaman kebakaran lahan gambut di Desa Sukajadi, Kecamatan Sungai Rotan, Kabupaten Muara Enim. Sekitar satu minggu lebih kita berada di posko lapangan. Alhamdulilllah, kebakaran lahannya sudah bisa dipadamkan,” tutur Hasbi.

Hasbi merupakan seorang staf BPBD Kabupaten Muara Enim, sudah 15 tahun menjadi ujung tombak pemadam kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Di tengah suhu yang membakar kulit, ia menjalani hari-hari panjang, terkadang tanpa mandi karena sulitnya akses air.

Keringat bercampur asap jadi pakaian sehari-harinya dan petugas lain.

Kategori :