Masih kata Abdurrozieq Putra, untuk peralatan yang dimiliki BPBD Kabupaten Muara Enim sudah mencukupi, ada 50 pompa jinjing, 50 roll selang (1 roll = 30 meter), 30 mesin jinjing, 4 mesin apung, 3 mesin mesri, 2 rescue car, 2 mobil suplai air, 3 motor roda tiga yang bisa menampung 300 liter air, 20 motor trail dan sejumlah peralatan pemadam api lainnya.
Abdurrozieq Putra memastikan meskipun berdasarkan prediksi BMKG bahwa puncak kemarau berakhir pada Juli lalu. Pemkab Muara Enim tetap selalu mensiapsiagakan petugas peralatan setidaknya sampai akhir tahun.
BACA JUGA:Kepala BNPB Pantau Kesiapan Satgas Karhutla di Kabupaten Muara Enim
Di mana saat ini, BPBD Muara Enim tetap mendirikan dua posko lapangan di Kecamatan Gelumbang dan Sungai Rotan.
Masing-masing posko dijaga 10 personel yang siap bergantian hingga akhir masa siaga bencana, yang bisa berlangsung hingga akhir tahun.
“Hingga saat ini kita masih siap siaga waspada akan ancaman kebakaran hutan dan lahan. Semuanya kita siapkan mulai dari petugas BPBD, kendaraan dan peralatan hingga ketersediaan BBM seperti Pertamax untuk mesih mendaraan dan peralatan di lapangan yang menjadi bagian penting dalam melakukan misi memadakan api kebakaran lahan dan hutan di Kabupaten Muara Enim,” beber Abdurrozieq Putra.
Satu Puntung Rokok Bisa Jadi Bencana
BACA JUGA:Karhutlah Jadi Perhatian Serius Pj Bupati Muara Enim Henky Putrawan
Abdurrozieq Putrajuga berpesan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar dan tidak membuang sembarangan punting rokok sembarangan.
“Satu puntung rokok bisa menyebabkan kebakaran, terlebih lagi lahan gambut yang sangat mudah terbakar,” pesan Abdurrozieq Putra.
Dari 3.216 Hektar ke 1.718 Hektar: Capaian Pengendalian Karhutla
Sementara itu, Wakil Bupati Muara Enim, Ir Hj. Sumarni Msi dalam Apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan, menyampaikan bahwa Pemkab berkomitmen mendukung penuh pengendalian karhutla.
BACA JUGA:Intensifkan Waterbombing Atasi Karhutlah di Kecamatan Sungai Rotan
Bukan hanya dengan personel, tetapi juga bantuan alat berat agar warga tidak perlu lagi membuka lahan dengan cara dibakar.
Saat membacakan amanat dari Menko Polkam RI, Sumarni menyampaikan bahwa berdasarkan data yang di rilis oleh Kementan RI pada Tahun 2023 di Kabupaten Muara Enim terdapat 3.216,26 Ha luas lahan yang terbakar dan pada Tahun 2024 terjadi penurunan menjadi 1.718,27 Ha luas lahan terbakar.
Keberhasilan pengendalian karhutla ini, menurutnya merupakan prestasi yang telah dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Muara Enim.