Berdasarkan data yang ada di Dishub Muara Enim sampai saat ini, lebih kurang ada 180 bus karyawan yang aktif beroperasi, karena sebulan lalu pihaknya sudah melakukan pendataan, pengecekan dan penilaian kendaraan.
Terpisah, Leader Relation External General Affair PT Putra Perkasa Abadi (PPA) Hendra Syahputra. mengaku bahwa pada dasarnya perusahaan menyambut baik upaya Pemkab Muara Enim dalam rangka untuk menertibkan dan menindaklanjuti dari keluhan masyarakat tersebut atas keberadaan angkutan karyawan tambang di dalam kota.
BACA JUGA:Lakukan Patroli Dialogis di Tengah Kampanye Pemilu 2024
BACA JUGA:Pererat Silahturahmi Pj Bupati Terima Kunjungan Kerja Kapolres Muara Enim
Sebab selama ini, kami memang tidak ada yang mengaturnya seperti dititik-titik mana yang akan menjadi titik penjemputan karyawan tambang tersebut. Dengan adanya pengaturan nanti, tentu kedepan akan lebih tertib dan nyaman. "Tadi dari hasil rapat, untuk di dalam kota Muara Enim akan dibuat halte khusus di eks terminal regional dan terminal belakang Kodim," ujarnya.
Masih dikatakan Hendra, bahwa untuk karyawan PT PPA, itu didominasi sekitar 60 persen oleh tenaga lokal yang tinggalnya di Kecamatan Gunung Megang, Ujan Mas, Muara Enim dan Lawang Kidul. Dan selama ini, untuk titik kumpul penjemputan karyawannya dipusatkan di Tambang Banko Barat.
“Makanya dengan adanya pengaturan ini tentu kita sambut dengan baik sebab para pekerja yang berasal dari Muara Enim dan sekitarnya bisa menunggu jemputan di Kota Muara Enim sesuai titik yang telah ditentukan,” ungkapnya.(ozi)