Kenapa Tidur Setelah Ashar Dianggap Tidak Dianjurkan?
BACA JUGA:8 Cara Mencegah Pertengkaran Antar Saudara
BACA JUGA:Bukan Cuma Kaya Batubara dan Migas! Sumsel Juga Kaya Destinasi Wisata
Meskipun tidak ada larangan syariat, banyak ulama dan orang bijak dulu memberi peringatan tentang tidur setelah Ashar karena:
1. Efek Kesehatan & Psikologis
Tidur sore sering menyebabkan bangun dalam keadaan pusing, malas, atau "linglung".
Bisa mengganggu pola tidur malam.
BACA JUGA:Sedang Ada Pembangunan Besar-besaran dari Negara di Sumsel, Ini Deret Alasannya
BACA JUGA:Ekonomi Sumsel Meledak jika Pelabuhan Berkelas Dunia Ini Jadi Dibangun
Dalam dunia medis, tidur sore (apalagi lama) bisa menurunkan kualitas tidur utama.
2. Kebiasaan Salaf (ulama terdahulu)
Banyak salaf tidak tidur setelah Ashar karena mereka mengisi waktu dengan ibadah, dzikir, atau menuntut ilmu.
Waktu antara Ashar dan Maghrib dianggap waktu yang dianjurkan untuk memperbanyak amal shalih, bukan tidur.
BACA JUGA:Sukses Jalankan Tugas, Paskibra Muara Enim Karya Wisata ke 3 Kota
BACA JUGA:Polres Muara Enim Gelar Lomba HUT RI Nuansa Kebersamaan dan Tawa Ceria
3. Kaitan dengan Akal
Dalam riwayat lemah di atas, disebut bahwa tidur setelah Ashar bisa "menghilangkan akal" — maksudnya bisa membuat seseorang terlihat aneh, sulit konsentrasi, atau emosional.
Jadi, Bolehkah Tidur Setelah Ashar?
Boleh, selama: