JAKARTA, - Merelaksasikan tubuh memang sangat penting untuk menjaga kebugaran dan menenangkan pikiran.
Salah satu yang biasa dilakukan untuk merelaksasi diri adalah dengan bermeditasi. Meditasi yang kerap hanya diartikan seni pernapasan atau inhale dan exhale, ternyata memiliki banyak teknik di dalamnya.
Salah satunya adalah Meditasi kundalini yang menekankan teknik latihan pernapasan. Tujuan meditasi ini adalah mengaktifkan energi kundalini Anda atau shakti dari dalam tubuh.
Adapun Kundalini adalah sebuah energi spiritual yang konon terletak di dasar tulang belakang Anda yang bisa dikeluarkan dengan cara menenangkan diri dan memasang posisi tubuh yang benar.
Saat melakukan meditasi kundalini, Anda mampu membangkitkan energi, kesadaran yang meningkat dan membantu Anda melewati ego.
Meditasi Kundalini mulanya dipopulerkan di Bharat, India oleh Yogi Bhajan. Yogi Bhajan mengembangkan dan memperkenalkan bentuk mediatasi yoga Kundalini-nya sendiri di Amerika Serikat pada akhir 1960-an.
BACA JUGA:Konsumsi Gula Terlalu Banyak Tidak Baik Bagi Kesehatan
Sejak itu, latihan merelaksasi diri kian yang populer untuk mengembangkan kesadaran tubuh yang lebih besar, perhatian, dan menghilangkan stres.
Adapun manfaat Meditasi Kundalini adalah sebagai berikut:
1. Menghilangkan stres dan kecemasan
Meditasi kundalini bisa membantu Anda menghilangkan stres dan kecemasan. Dalam sebuah studi, rasa stres yang dialami para peserta langsung hilang setelah menjalani meditasi kundalini. Efek tersebut bahkan berlanjut setelah mereka berlath selama tiga bulan kemudian.
2. Meningkatkan fungsi kognitif
Berdasarkan penelitian, meditasi kundalini pernah dicoba untuk 81 peserta dengan gangguan kognitif ringan. Para peserta secara acak dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok berlatih meditasi kundalini, sementara kelompok lain menggunakan pelatihan daya ingat. Kedua kelompik berlatih selama 12 minggu.
Kedua kelompok sama-sama menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam memori mereka pada akhir penelitian. Namun, hanya kelompok kundalini yang menunjukkan perbaikan jangka pendek dan jangka panjang dalam fungsi eksekutif mereka.
Itu antara lain termasuk keterampilan seperti penalaran, pemecahan masalah, dan fleksibilitas kognitif.