Untuk mengatasi hal demikian anak-anak melampiaskannya dengan menggunakan gadget tanpa memperdulikanperasaan ketidaknyamanannya tersebut.
Sebab, anak hanya dengan meraih gadget maka dia akan merasa terhibur.
Sehingga anak tidak perlu menghadapi rasa kemarahannay, kesedihan maupun rasa frusatasinya.
BACA JUGA:Karate Lemkari Muara Enim Gelar Ujian Kenaikan Sabuk
BACA JUGA:42 Tenaga PPPK Muara Enim Dilantik
Selain dari pada itu, anak juga bisa melarikan diri dari perasaan negatif dengan scrolling media sosial.
Menurut Amy, bahwa alih-alih belajar untuk mengelola atau memecahkan perasaan tidak nyaman tersebut, anak malah hanya mengalihkan diri dari ketidaknyaman tersebut.
Akibat dari itu, banyak yang kurang percaya diri dalam kemampuan mereka untuk melangkah keluar dari zona nyaman anak atau menghadapi situasi sulit secara langsung.
Sehingga anak akan sulit mengatasi emosinya dan mencari sumber akar yang sesungguhnya dari masalahnya.
BACA JUGA:5 Makanan Sehat untuk Menurunkan Berat Badan
2. Tidak Punya Waktu Kontemplasi
Tidak hanya orang dewasa yang membutuhkan waktu kontemplasi tetapi Anak-anak pun akan merasakan manfaat luar biasa dari kontempasi.
Dalam komntek ini, bahwa kontemplasi pada anak-anak bukan berarti harus berdiam diri, meditasi, atau mengurung diri di kamar.
Dengan memiliki waktu untuk sendirian dengan pikirannya, bisa disebut sebagai kontemplasi.
BACA JUGA:Pertamina EP Limau Field Berikan Bantuan Kepada Korban Banjir di 9 Desa di Muara Enim dan Prabumulih