Melalui kegiatan ini, diharapkan Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TKM) Kabupaten Muara Enim terus meningkat.
BACA JUGA:Muara Enim Lumbung Energi Alami Krisis BBM
BACA JUGA:Bupati Segera Perbaiki 2 Jembatan Penyebarangan Sungai Aur
Tercatat pada tahun 2025, IPLM mencapai 69,99 persen dan TKM sebesar 62,24 persen.
“Semoga para peserta mengikuti bimtek dengan serius, disiplin, dan penuh tanggung jawab.
Dengan begitu, mereka mampu membuat terobosan dan inovasi layanan yang sesuai perkembangan teknologi informasi,” ujarnya.
Sementara itu, Misroni dalam paparannya menekankan pentingnya kompetensi adaptif bagi pengelola perpustakaan.
BACA JUGA:PAMA Peduli Pendidikan Lewat Pembinaan Wawasan Kebangsaan di SMK Mutiara Tanjung Enim
BACA JUGA:Proyek Raksasa di Sumsel, Ubah Bumi Sriwijaya Jadi Pusat Ekonomi Baru
Menurutnya, perpustakaan tidak hanya sebatas tempat menyimpan buku, melainkan juga pusat literasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
“Di era digital, pustakawan dituntut menghadirkan layanan informasi yang cepat, tepat, dan berbasis teknologi.
Karena itu, pengelolaan koleksi, strategi layanan, serta inovasi digital harus menjadi prioritas agar perpustakaan tetap relevan dengan kebutuhan masyarakat,” jelasnya.
Hal senada juga disampaikan Suhana yang menyoroti standar nasional perpustakaan sebagai pedoman utama dalam penyelenggaraan layanan.
BACA JUGA:Ketua DPRD Muara Enim Sidak Antrean SPBUBACA JUGA:7 Pejabat Eselon II Pemkab Muara Enim Dilantik, Tekankan Pengabdian Loyalitas
Ia mengingatkan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sekolah, desa, dan masyarakat agar perpustakaan benar-benar menjadi motor penggerak literasi.
Dengan adanya bimtek ini, Pemkab Muara Enim berharap lahir pustakawan-pustakawan tangguh yang mampu menjawab tantangan zaman.