MUARAENIM,KORANENIMEKSPRES.COM – Kisruh dualisme kepemimpinan yang belakangan mencuat di tubuh Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Muara Enim akhirnya memantik respons tegas dari Ketua KNPI Muara Enim Periode 2024–2027, Rahman Fadhli.
Di tengah ramainya klaim kepengurusan, Rahman menegaskan bahwa KNPI Muara Enim tetap satu, bukan dua, dan meminta semua pihak mengesampingkan perpecahan.
Menurut Rahman, isu yang beredar mengenai adanya dua kepemimpinan hanyalah bentuk miskomunikasi yang tidak berdasar.
Ia menegaskan bahwa dirinya adalah ketua sah yang terpilih melalui Musda XIV pada Maret 2024 di Gedung Kesenian Muara Enim.
BACA JUGA:Pelabuhan Raksasa Sumsel Siap Meledak! Tanjung Carat Jadi Pusat Ekspor Dunia 2030
Hasil Musda tersebut kemudian dilanjutkan dengan pelantikan resmi pada Mei 2024 di Balai Agung Serasan, disaksikan Penjabat Bupati Muara Enim Dr. H. Ahmad Rizali, MA, dan Ketua Umum DPP KNPI Haris Pratama, SH. SK pelantikan ditandatangani langsung oleh Ketua DPD II KNPI Sumsel, Hari Azwar, S.Kom.
“Jadi saya tekankan, saya adalah Ketua KNPI Kabupaten Muara Enim Periode 2024–2027 yang sah, sesuai mekanisme organisasi,” ujar Rahman, Rabu (4/12/2025).
Rahman juga memaparkan sejarah perjalanan KNPI di tingkat nasional hingga merembet ke daerah, untuk menegaskan bahwa kepemimpinan yang sah tidak muncul secara tiba-tiba.
Ia menyebut, KNPI secara nasional berada di bawah kepemimpinan M. Rifa'i Darus yang terpilih pada Kongres di Papua tahun 2015.
BACA JUGA:PSN Sumsel Meledak! Deretan Mega Proyek yang Siap Ubah Ekonomi & Akselerasi Investasi
BACA JUGA:Dari total 15 PSN, 4 Proyek Tol Raksasa dipilih sebagai Prioritas Konektivitas Sumsel
Di Sumatera Selatan, roda organisasi saat itu digerakkan oleh MF. Ridho hingga masa jabatannya berakhir tahun 2017.
Setelah itu, kepemimpinan diambil alih oleh Adherie Zulfikri sebagai caretaker.
Kongres KNPI tahun 2018 di Bogor kemudian melahirkan ketua baru, Haris Pertama, SH. Sementara di Muara Enim, estafet kepemimpinan berjalan dari H. Adriansyah, SE (2014–2017) hingga Musda kembali digelar dan melahirkan kepengurusan baru periode 2024–2027.