JAKARTA, ENIMEKSPRES.CO, - Orang dengan pengidap hipertensi disarankan untuk minum obat secara rutin dalam jangka panjang.
Hal itu agar tekanan darah selalu stabil.
Namun, ada kalanya pengobatan yang dilakukan tidak menunjukan tanda-tanda progres penyembuhan.
Hal itu memicu seseorang jadi malas minum obat atau tidak disiplin.
Apa dampaknya?
Dijelaskan oleh dokter Spesialis Jantung, dr. Siska Suridanda Danny, Sp.JP (K) FIHA hipertensi resisten adalah kondisi tekanan darah tinggi yang terus berlanjut pada penderita meski tindakan untuk menurunkannya telah dilakukan.
Menurut penuturan dr. Siska Suridanda Danny, Sp.JP (K) FIHA bahwa salah satu penyebab seseorang terkena hipertensi resisten adalah berhenti rutin minum obat secara rutin dan jangka panjang.
BACA JUGA:Manfaat Daun Salam untuk Tubuh Bagian Dalam
"Sebenarnya untuk menegakkan diagnosis hipertensi resisten itu harus menyingkirkan apa yang kita disebut dengan hipertensi resisten palsu. Jadi seolah-olah hipertensi resisten padahal tadi penyebabnya adalah salah satunya ketidakpatuhan terhadap pengobatan," ujarnya di Kuningan Jakarta Selatan, Jumat 23 Februari 2024.
"Jadi mungkin pasiennya tadi yang dikatakan takut rusak ginjalnya atau merasa pengobatannya terlalu kompleks, obatnya terlalu mahal sehingga tidak minum obat," sambungnya.
Tak hanya itu, faktor penyebab hipertensi resisten dikatakan dr. Siska Suridanda Danny adalah pasien penderita hipertensi mengonsumsi obat-obatan lain seperti obat anti-inflamasi dan steroid.
Sehingga, hal tersebut bisa memicu timbulnya hipertensi resisten.
"Tapi ada juga golongan pasien yang minum obat-obatan lain yang mengandung anti inflamasi dan steroid dan itu juga yang akan mengakibatkan tekanan darah tinggi," tuturnya.
"Sehingga itu nanti yang harus kita singkirkan satu-satu, apakah ini yang menyebabkan pasien tidak respon terhadap pengobatan atau ada hal-hal yang lain, tapi salah satu lini yang harus pertama disingkirkan yaitu kepatuhan terhadap minum obat," ucapnya.
BACA JUGA:5 Cara Membersihkan Paru-paru Perokok Berat