JAKARTA, - Sebanyak 33 universitas di Indonesia tertipu program magang di Jerman atau Ferienjob.
Menanggapi hal itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) bersama Komisi X DPR RI dalam Rapat Kerja di Gedung Nusantara, Jakarta 3 April memastikan Ferienjob bukan bagian dari program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati, menyampaikan bahwa Ferienjob bukan bagian dari program magang MBKM.
“Jika melihat ketentuannya, magang MBKM harus berkaitan dengan pembelajaran yang menguatkan kompetensi mahasiswa sesuai atau sejalan dengan program studinya. Pengembangan hard skill dan soft skill pun harus ada di dalam program magang mereka. Melalui program magang ini, industri dapat mengidentifikasi talenta yang potensial untuk bekerja di industri mereka,” jelas Kiki dalam keterangan resmi.
BACA JUGA:Seleksi Guru ASN PPPK Kemendikbudristek untuk 177 Ribu Formasi
BACA JUGA:Badan Geologi Bentuk Tim Tanggap Darurat Bencana 24 Jam
Apa itu Ferienjob?
Ferienjob sendiri merupakan program legal dari Pemerintah Jerman, berupa program kerja di masa libur resmi dan umumnya adalah pekerjaan repetitif yang mengandalkan fisik.
Program ini hanya bertujuan untuk mengisi kekurangan tenaga kerja fisik di Jerman dan tidak memberikan pengalaman budaya serta keterampilan bahasa.
Terlebih, tidak ada kerangka kerja sama bilateral antarpemerintah yang memayungi program ini.
Sehingga berpotensi menimbulkan masalah terkait pengiriman mahasiswa Indonesia untuk mengikuti Ferienjob di Jerman, terutama dalam pemenuhan hak para mahasiswa.
BACA JUGA:Seleksi Guru ASN PPPK Kemendikbudristek untuk 177 Ribu Formasi
BACA JUGA:Badan Geologi Bentuk Tim Tanggap Darurat Bencana 24 Jam
Hal tersebut tentu tidak sesuai dengan magang MBKM yang dilaksanakan pada saat semester berjalan dan berkontribusi terhadap nilai akademik mahasiswa.