Simbol dari hari raya idul adha di Indonesia ditandai dengan pelaksaan salat idul adha di masjid atau di tanah lapang.
Setelah salat Idul Adha barulah dilanjutkan dengan penyembelihan hewan kurban, seperti sapi, kambing ataupun kerbau.
Hikmah dari lebaran haji bukan semata-mata hanya menyembelih hewan kurban saja.
Tapi, secara implisit bahwa hari raya kurban adalah jiwa, raga, dan harta kita juga harus dikurbankan.
BACA JUGA:Dalam Antusiasme Belum Ada Gagasan Besar dari Calon Bupati untuk Membangun Muara Enim
Sebab pada hakikatnya, apa yang kita miliki semuanya milik Allah SWT.
Masuk dalam rukun islam yang kelima, tentunya ibadah haji memiliki tujuan dan niat yang suci yang seorang hamba.
Pelaksaan kurban pada lebaran haji sebagai bentuk keikhlasan dari seorang hamba baik secara lisan maupun perbuatan.
"Bagi seorang hamba yang beriman, memotong hewan kurban tentunya mengharapkan ridha Allah SWT dengan harapan ibadhanya kita bisa diterima oleh Allah SWT," terang Ustad Hengki.
BACA JUGA:Tutup Pendaftaran, 19 Kandidat Cabup dan Cawabup Kembalikan Berkas ke Partai Demokrat
Kemudian hikmah lain dari lebaran haji atau hari raya idul adha adalah memahami tentang arti sebuah perjuangan.
Baik itu perjuangan keluarga Nabi Ismail dan ibunya bertahan hidup disebuah lembah yang tandus di tanah suci.
Serta perjuangan dari para jemaah haji saat melaksanakan rukun islam kelima untuk mendapatkan ridha Allah SWT.
"Hikmah lain dari lebaran haji adalah mengajarkan umat Islam untuk bisa mengendalikan hawa nafsu dan peduli terhadap sesama," kata Ustad Hengki.
BACA JUGA:Dinas Koperasi UKM Muara Enim Bantu Optimalkan Potensi UMKM Desa
Sambung Hengki, lebaran haji mengajarkan umat Islam untuk tidak hidup tamak.