Suatu peradaban yang tanpa adanya persiapan atau gagal dalam mempersiapkan peradaban. Apabila guru gagal dalam membuat persiapan maka sama artinya ia sedang mempersiapkan kegagalan. Selain sebagai kunci peradaban, guru hendaknya juga bisa menjadi komunitas ilmiah yang indah, islami, dan membahagiakan.
Guru adalah orang tua siswa di sekolah. Oleh karena itu guru harus mampu memposisikan diri sebagai orang tua yang siap saat anaknya membutuhkan bantuan, terutama bantuan dalam belajar.
Dengan ketulusan dan keikhlasan, ilmu yang diberikan kepada siswanya akan memancarkan kebahagiaan yang indah. Tujuan inilah yang harus ditanamkan di dalam hati dengan penuh rasa ikhlas oleh seorang guru.
Maka langkah yang harus dilakukan untuk menempuh tujuan itu adalah dengan mengambil peran dalam mencerahkan masa depan umat. Selain itu juga menyelenggarakan pendidikan yang mampu melahirkan generasi du’at (pendakwah) yang sehat, hangat dan peduli, cakap secara emosional, sosial, dan intelektual serta kuat moralitas islamnya. Dalam suatu hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku diutus hanya untuk menyempurnakan keshalihan akhlak.” (HR. Al-Baihaqi)
Betapa mulianya seorang guru. Pahalanya dalam mendidik terus mengalir dan tidak akan terputus. Guru diharapkan juga memiliki sifat Abdullah, yang senantiasa terus memantaskan diri untuk dekat dengan Allah Swt.. Guru harus terus belajar bagaimana cara menanamkan amar ma’ruf nahi munkar kepada anak dengan cara yang dapat dengan mudah diterima oleh anak.
Kelemahlembutan harus dihadirkan dalam setiap adanya proses interaksi mendidik anak.
Guru bukan sedang menyiapkan seorang peselancar. Ketika peselancar itu berhasil menaiki selancarnya, menyusuri aliran ombak yang siap menggulung, memperagakan keindahannya dalam berselancar, maka keindahan itu hanya indah dilihat mata tanpa ada manfaat untuk orang lain.
Akan tetapi, guru sejatinya sedang menyiapkan seorang pelaut, yang bisa memindahkan suatu umat dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dari tempat yang kurang baik ke tempat yang lebih baik, dari keadaan akhlak yang buruk ke keadaan akhlak yang mulia. Maka guru memiliki peran yang sangat penting dalam menanamkan nilai-nilai ketaatan kepada Allah Swt.