Program Pemerintah sudah sangat banyak disebarkan pada masyarakat dalam menumbuhkan komitmen keluarga menuju Kemandirian Pangan, baik pembagian telur, Budaya sarapan pagi bersama di sekolah sekolah, pembagian bibit ikan dalam ember, pembagian bibit tanaman dan sayur sayuran dll, dengan harapan apa yang telah dibagikan tersebut bisa dikembang biakkan di ember rumah masing masing atau dikolam rumah kita masing masing.serta bertanam dihalaman rumah atau pot (Polybag).
Selain mempercantik dan memperindah lingkungan rumah, meningkatkan produksi Oksigen disekitar rumah dan terpenting mudah dan murah untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Kesadaran keluarga agar mau dan mempunyuai motivasi dan mampu memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya untuk menjadi sumber pangan dan gizi adalah tanggung jawab kita bersama. .
Mengisi waktu luang bagi si Ibu atau anggota keluarga lain dengan memelihara ternak Ikan, ternak ayam, ternak bebek dan menanam cabe yang saat ini harganya meroket, serta sayur sayuran yang jika kita pandai merawatnya akan subur menghijau dan berlimpah, yang akan lebih dari cukup jika hanya untuk memenuhi gizi keluarga , namun kitapun mampu menjual ke pasar untuk menambah pemasukan Ekonomi keluarga.
Hal ini sederhana namun mengapa sangat susah dilakukan oleh keluarga??. Apakah karena penyampaian Penyuluh / atau petugas Programnya tidak tuntas, atau kurangnya pengetahuan menyebabkan keluarga malas, rasa ingin tahu dalam Kemandirian Pangan tidak dapat terlaksana dengan baik.
Dilema ini mari kita jadikan tanggung jawab bersama, untuk saling memberikan motivasi agar meng –Upgrade kompetensi dan budaya kita bersama dari Comport Zone ke Competitive Zone. dengan menjaga kebersihan lingkungan serta memanfaatkan pekarangan rumah kita masing masing menuju Kemandirian pangan sehingga pengentasan Angka Stunting bisa segera kita wujudkan.(*)