Dalam simulasi tiga pasang yang lain Al-Shinta didukung oleh 29,1%, bila berhadapan dengan Ramlan Holdan-Edison (17%), dan Nasrun Umar-Sumarni (7,1%).
Sisanya masih belum menentukan pilihan.
Temuan LSI ini menunjukkan bahwa kombinasi paslon antara posisi nomor satu (bupati) dan posisi nomor 2 (wakil bupati) dan paslon yang akan maju dapat memengaruhi elektabilitas masing-masing paslon.
Selain itu masih banyaknya pemilih yang belum menentukan pilihan pasangannya menunjukkan bahwa Pilkada Muara Enim masih cukup cair.
BACA JUGA:Pengurus Koperasi Harus Profesional dan Tidak Gaptek
BACA JUGA:2 Bandit Bobol Rumah Berhasil Diamankan, 1 Masih di Bawah Umur
Menurut Sarah Santi dukungan dari pemilih masih dapat cukup mudah berubah dan yang menentukan nantinya adalah Paslon yang paling efektif dalam melaksanakan sosialisasi maupun kampanye.
Survei LSI ini dilakukan dengan mengambil sampel sebanyak 800 responden warga yang memenuhi syarat memilih.
Sampel inipun bersifat representatif dan tersebar secara proporsional di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Muara Enim.
dengan metode multistage random sampling, dengan tingkat margin of error sekitar +- 3,5%, pada tingkat kepercayaan 95%.
BACA JUGA:Seleksi Penerimaan CPNS dan PPPK Muara Enim Tunggu Evaluasi Formasi dari Kemenpan
BACA JUGA:Pasar Muara Enim Gelar Opsih
Sarah Santi menyimpulkan dengan temuan survei tersebut, maka para calon harus cermat menentukan siapa pasangan masing-masing dan kombinasi yang tepat.
Menurutnya salah satu alasan pasangan Al-Shinta cenderung unggul adalah paslon ini merupakan satu-satunya Paslon yang menggabungkan laki-laki dan perempuan.
Sedangkan pasangan lainnya kombinas laki-laki saja atau dapat juga dipertimbangkan kombinasi lainnya seperti putra daerah dan nonputra daerah ataupun kombinasi lainnya.(rel/@al)