Sering-seringlah melatih diri untuk mengendalikan cara bicara agar anak bisa memahami jika anda berbicara dengan serius itu berarti dia melakukan kesalahan.
5. Terapkan cara menghitung
Daripada berteriak kasal dan memukul, ajarkan anak untuk selalu mengenal hitungan waktu.
Misal pada saat selesai bermain, anak tidak membereskan mainannya, maka cara ini dapat digunakan orang tua sebagai stopwatch agar anak segera membereskannya.
BACA JUGA:PT BAS Peduli Bantu Pembangunan Asrama Anak Yatim
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Gelar Pelatihan Cegah Tindakan Kekerasan Anak di Pondok Pesantren
Sebagai contoh, “Tolong segeralah rapikan mainanmu sekarang, mama hitung sampai dua puluh ya! Jika dalam hitungan dua puluh belum rapi, maka kamu tidak boleh main lagi, satu… dua… tiga...”
Biasanya anak akan antusias dan berlomba-lomba dengan hitungan Anda.
Maka semua masalah akan beres dan anakpun akan terbiasa jika mendengar Anda menghitung, ia akan segera bertindak.
6. Hindari berkata-kata kasar
Para pakar menyebutkan bahwa berkata kasar pada anak juga merupakan bentuk penganiayaan kepada anak.
Karena dampak dari hal tersebut ternyata dapat membekas lama dalam ingatan anak.
BACA JUGA:5 Anak Terlibat Tawuran, 2 Orang Mantan Pencopet di Prabumulih
BACA JUGA:Ingin Badan Anak Tinggi? Ini 5 Makanan Ajaib yang Membantu Pertumbuhan
Besar kemungkinan anak akan menjadi trauma karena mendengar kata-kata kasar.
Oleh karena itu, Anda harus menyaring kata-kata yang pantas saat memarahi anak.