Selain Mariya Yesika, yang disebutkan menerima Rp 1.660.000.000, terdapat beberapa individu dengan jumlah penerimaan dana yang signifikan:
1. Suryani Abubaka - Menerima Rp 294.000.000
2. Wita Widya Ningsi - Menerima Rp 200.000.000
3. Siti Aisya - Menerima Rp 150.000.000
4. Eliya Gabrina Bachmid - Tercatat menerima Rp 180.000.000, sebagai bagian dari transaksinya yang melibatkan pengantaran wanita.
5. Ismail Ibrahim - Seorang mahasiswa yang mendapatkan Rp 100.000.000, yang diklaim sebagai bantuan untuk pendidikan.
Jumlah total uang yang terdistribusi kepada berbagai individu ini menambah total nominal yang diinvestigasi dalam kasus ini, mengungkapkan pola distribusi dana yang luas dan kompleks.
Saksi lain dalam persidangan, Risa Susi Rahayu, menyebutkan bahwa dirinya menerima Rp 85.000.000, yang dia klaim sebagai bantuan dari AGK untuk mendukung usaha kecil yang dijalankannya.
Kesaksian ini memperlihatkan bahwa dana yang diterima tidak hanya untuk individu, tetapi juga untuk mendukung bisnis-bisnis kecil.
BACA JUGA:KPUD Muara Enim: Sosialisasi Pilkada Sudah 85 Persen
Sementara itu, Abel Yanti Stela mengaku mendapatkan Rp 1.100.000.000 dari AGK melalui dua transferan berbeda, yang disalurkan oleh Ramadhan Ibrahim dan Zaldy Kasuba.
Ia menjelaskan bahwa uang tersebut digunakan untuk berbagai keperluan pribadi dan bisnis, termasuk investasi dan kebutuhan sehari-hari.
Dalam sidang, terungkap pula bahwa sejumlah dana yang disalurkan AGK dikaitkan dengan proyek-proyek pemerintah di Maluku Utara.
Beberapa penerima dana, seperti Yolviani Juliandra dan Gusti Chairunnysa Kusumayuda, disebutkan sebagai penerima dana yang berkaitan dengan proyek-proyek infrastruktur yang dikelola oleh pemerintah daerah.
BACA JUGA:Belasan Bangunan Liar Illegal Minning Diratakan dengan Tanah