Selamatkan Nyawa-Hentikan Bullying

Rabu 14 Aug 2024 - 06:45 WIB
Reporter : Ozzi
Editor : Muklis

Bullying jenis ini biasanya melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, dan menampilkan ekspresi yang merendahkan.

Perilaku Nonverball Tidak Langsung

Biasanya tindakan mendiamkan seseorang, memanipulasi, dan mengirimkan surat kaleng.

BACA JUGA:Ikutan Yuk! Lomba Menulis Artikel Hadiahnya Uang Jutaan Rupiah

Cyber Bullying

Tindakan menyakiti orang lain dengan sarana media elektronik (rekaman video intimidasi dan pencemaran nama lewat media sosial).

Dikutip dari Bandung, CNN Indonesia(Jumat, 14 Juni 2024)--Salah satu siswi SMK Kesehatan Rajawali, Cihanjuang, Bandung Barat meninggal dunia usai mengalami bullying selama 3 tahun dari teman sekolahnya. Siti Aminah, ibu kandung korban melaporkan kasus yang menimpa sang anak ke Polres Cimahi. 

Dikutip dari TEMPO.CO, Jakarta – Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Aris Adi Leksono menyatakan, data pengaduan KPAI menunjukkan kekerasan anak pada awal 2024 sudah mencapai 141 kasus, 35% di antaranya terjadi di lingkungan sekolah atau satuan pendidikan. Sepanjang awal 2024, Aris mengatakan ada 46 kasus anak mengakhiri hidup.

Bullying berdampak besar bagi diri kita dan juga kehidupan sosial kita. Berikut ini beberapa dampak bullying.

BACA JUGA:Pelajar SMA/SMK/MA Merapat! Ini Ada Lomba Menulis Artikel, Hadiahnya Uang Jutaan Rupiah

Masalah Kesehatan Mental 

Korban bullying memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan masalah kesehatan mental seperti gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, dan gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia. 

Bahkan beberapa korban dapat mengalami pemikiran bunuh diri.

Gangguan Fisik

Dapat menyebabkan cedera pada korban, baik secara langsung melalui pelecehan fisik atau secara tidak langsung melalui stres kronis. 

Cedera fisik dapat menyebabkan lebam, memar, hingga luka yang lebih serius. Tidak hanya itu, stress yang berkepanjangan dapat meningkatkan risiko penyakit fisik.

Kategori :