KORANENIMEKSPRES.COM--- -- PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina terus berkomitmen untuk berkontribusi pada ketahanan energi nasional.
PHE sebagai anak usaha Pertamina yang memiliki lini bisnis di bidang hulu migas menempatkan posisinya dalam memanfaatkan potensi eksplorasi dengan target sumberdaya yang signifikan untuk pertumbuhan jangka panjang.
Untuk menjaga kinerja eksplorasi dan produksi dari lapangan migas yang sudah matang, PHE menerapkan teknologi Enhanced Oil Recovery (EOR).
Penggunaan teknologi EOR ini akan diterapkan di sejumlah lapangan Onshore maupun Offshore.
BACA JUGA:Majukan Dunia Pendidikan, PHE Gelar Program Sukarela Pertamina Energi Negeri 7.0
EOR merupakan metode yang diaplikasikan untuk meningkatkan produksi hidrokarbon dari reservoir minyak apabila metode primary recovery (pengurasan tahap awal) dan secondary recovery (pengurasan tahap lanjut) tidak efisien lagi untuk memproduksikan minyak.
Spesifiknya EOR meningkatkan pengurasan minyak dengan menginjeksikan material, fluida khusus, panas atau gas ke dalam reservoir untuk mempermudah minyak terproduksi.
Dalam pertemuan The 7th Indonesia-China Energy Forum di Bali, Selasa (3/9/2024), PHE memaparkan sejumlah lapangan potensial untuk EOR yang bisa dikerjasamakan.
"Selain melakukan eksplorasi secara masif untuk menemukan sumber-sumber minyak dan gas bumi dalam rangka memenuhi kebutuhan nasional, PHE juga aktif melakukan EOR untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan eksisting," ujar Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi Arya Dwi Paramita.
Lapangan mature yang bisa digenjot produksinya melalui metode EOR ini berada di wilayah Regional 1 (Sumatera), Regional 2 (Jawa Barat), Regional 3 (Kalimantan) dan Regional 4 (Jawa Timur & Indonesia Timur).
Sebagian besar reservoir di pulau Sumatera telah menghasilkan minyak dan gas sejak awal 1900-an dan masih menjadi salah satu produsen minyak dan gas terbesar di Indonesia.
Di wilayah Regional 1, penerapan EOR yang paling berpotensial merupakan Chemical EOR (CEOR) pada Lapangan Onshore dengan potensi reservoir minyak.
Reservoir di Jawa Barat (Regional 2) telah memproduksi minyak dan gas sejak tahun 1970 dan dominan memproduksi minyak dan gas.
BACA JUGA:PT Pertamina EP Sangasanga Field Sukses Tambah Produksi Migas dengan Teknologi Terbaru