Maka benarlah doa Nabi SAW, tak lama kemudian Allah karuniakan jalan keluar baginya.
Kebersamaan di dunia ternyata tidak ditakdirkan terlalu lama.
Meski di dunia sang istri salehah dan bertaqwa, tapi bidadari telah terlampau lama merindukannya di Surga.
Julaibib lebih pantas menghuni surga dari pada dunia yang tidak bersahabat padanya.
BACA JUGA:Khadijah: Cinta Abadi Rasulullah SAW dan Kain Kafan dari Surga
Saat syahid di medan perang, Rasulullah begitu kehilangan.
Pada akhir pertempuran, Nabi SAW bertanya "Apakah kalian kehilangan seseorang?"
"Tidak Ya Rasulallah" serempak sahabat menjawab.
Sepertinya Julaibib memang tidak berarti di kalangan mereka.
BACA JUGA:Dalam Menjalani Ujian Ada 3 Jenis Sabar yang Diajarkan oleh Rasulullah SAW
"Apakah kalian kehilangan seseorang?," tanya Rasulullah kembali. Nabi SAW bertanya lagi. Kali ini wajahnya merah bersemu.
"Tidak Ya Rasulallah". Kali ini sebagian menjawab dengan was-was, beberapa orang menengok ke kanan dan ke kiri.
Rasulullah menghela nafasnya. "Tetapi aku kehilangan Julaibib," kata beliau. Para sahabat tersadar, "Carilah Julaibib!"
Maka Julaibib yang mulia pun ditemukan.
BACA JUGA:6 Manfaat Jika Kita Mengamalkan Cara Minum Duduk Ala Rasulullah
Ia terbunuh dengan luka-luka di sekujur tubuh dan wajahnya.