MUARA ENIM, KORANENIMEKSPRES.COM - Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian (Diskominfo-SP) Muara Enim menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Statistik Sektoral Terintegrasi (Sister) serta Sosialisasi Daerah Dalam Angka Tahun 2024.
Kegiatan ini guna memperkuat keterbukaan informasi publik dan implementasi Satu Data Indonesia.
Acara bimtek berlangsung di Ruang Rapat Pangripta Nusantara Kantor Bappeda, dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Syarpuddin SSos MSi, Rabu 16 Oktober 2024.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan penyerahan piagam kepada dinas instansi yang dinilai aktif menggunakan Sister, diantaranya Juara I Dinas Kesehatan, Juara II Dinas Perkebunan dan Juara III Dinas TPHP.
BACA JUGA:Lestarikan Budaya dan Perkuat Wisata Lokal
BACA JUGA:Surat Suara Pilkada 2024 Tiba di Muara Enim, Pj Bupati Minta Tingkatkan Pengamanan
Syarpuddin, mengatakan bahwa aplikasi Siater merupakan media penting untuk menyajikan data yang akurat, mutakhir, dan mudah diakses publik.
Aplikasi ini memungkinkan perangkat daerah mengelola data sektoral secara efektif dan transparan, sekaligus menjaga keberlanjutan dokumentasi data meskipun ada perubahan organisasi.
Dirinya menegaskan pentingnya publikasi tahunan Muara Enim Dalam Angka yang menggabungkan data primer dari BPS dan data sekunder dari berbagai instansi pemerintah dan swasta.
"Saya berharap aplikasi Sister ini dapat dimaksimalkan guna meningkatkan kualitas pelayanan publik di Kabupaten Muara Enim," ujar Syarpuddin.
BACA JUGA:Polres Muara Enim Ajak Warga Wujudkan Pilkada Aman dan Damai
BACA JUGA:3.035.723 Pelamar CPNS 2024 Perebutkan 250.407 Formasi, Ini Item SKD
Sementara itu, Kepala Diskominfo-SP Ardian Arifandi AP MSi didampingi Kepala Bidang Pengelolaan Data Informasi Pubilk dan Statistik Harry Aries Saputra MM.
Bersama Kepala BPS Kabupaten Muara Enim Edi Subeno SE MSi, dalam laporannya menuturkan bahwa Bimtek ini diikuti oleh pengelola data dari berbagai perangkat daerah dan instansi di Kabupaten Muara Enim.
"Meski aplikasi ini sudah berjalan empat tahun, namun beberapa OPD belum memanfaatkan aplikasi ini dengan optimal," terang Ardian Arifandi.