Semua harga egrek sawit tersebut di atas merupakan harga paket yang isinya terdiri dari pisau egrek, holder serta taji dan beberapa penjual ada yang menambahkan paket berupa kunci L dan batu asah.
Nah, karena banyaknya merek egrek sawit, petani atau calon pembeli mesti memahami bagaimana dan apa ciri egrek (barang) asli dengan yang tiruan.
BACA JUGA:Selain Produksi Sawit Tertinggi di Sumsel, Kabupaten Ini SDA Migas Terdepan
Menurut Apriansyah, seorang petani sawit mandiri di Kecamatan Rambang Niru, Kabupaten Muara Enim, Sumsel ada beberapa ciri barang egrek asli.
"Pertama, egrek asli sudah bisa langsung pakai setelah beli tanpa harus diasah dulu. itu ciri pertama barang asli," katanya kepada koranenimekspres.com, Selasa 22 Oktober 2024.
Ciri kedua, kata Apriansyah yang telah 15 tahun jadi petani sawit, egrek yang asli tidak mudah lentur dan mata pisaunya tidak mudah aus.
"Kalau sebentar-sebentar mau asah, itu cirinya egrek palsu. Sebab egrek asli tidak butuh sering diasah," celetuknya.
BACA JUGA:Masuk Musim Hujan Petani Sawit Mulai Lakukan Masa Pemupukan
BACA JUGA:Teknis dan Mekanisme Pemupukan Sawit di Musim Hujan
Kemudian, ciri egrek asli pastinya terbuat dari besi baja, bukan besi biasa.
Dan terakhir, kata Aprinsyah yang juga berprofesi sebagai buruh panen sawit ini, dari sisi harga.
"Ya kalau harga cuma Rp100 ribuan, itu hampir dipastikan tiruan. Sebab harga egrek asli tentu di atas itu, bahkan hampir menyentuh Rp500 ribuan," tegasnya.
Kemudian soal penggunaan egrek, khusus pemula memang ada beberapa hal yang perlu diperhatikan deni keselamatan.
BACA JUGA:Selain Kaya SDA, Kabupaten Ini Juga Terkenal dengan Produksi Sawit Tertinggi di Sumsel
BACA JUGA:Apakah Prabumulih Daerah Tertinggi dalam Produksi Sawit di Sumsel?