MUARA ENIM - Pemerintah Kabupaten Muara Enim melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) menggelar Diskusi Kelompok Terfokus (Focus Group Discussion/FGD).
Gunanya untuk menginventarisir adat budaya dan kearifan lokal di Bumi Serasan Sekundang guna mendukung Pencatatan Kekayaan Intelektual Komunal (KIK) Tahun 2024 di Ballroom Hotel Griya Sintesa Muara Enim, Kamis 24 Oktober 2024.
Dihadiri segenap Camat, perwakilan OPD, kegiatan ini dibuka oleh Asisten Administrasi Umum Syarpuddin SSos MSi, dengan peserta 25 pemangku adat eks-marga di Kabupaten Muara Enim.
Didampingi Kepala bidang Inovasi dan Teknologi Ester Claudya DST MEng, Syarpuddin menerangkan bahwa kegiatan ini merupakan usaha pemerintah dalam melindungi Kekayaan Intelektual Komunal yang merupakan identitas khas dari masing-masing daerah.
BACA JUGA:Kemendagri Evaluasi Kinerja Triwulan I Pemkab Muara Enim
BACA JUGA:Pemkab Muara Enim Dorong Tata Kelola Pemerintahan Baik dengan Penguatan Reformasi Birokrasi
"Tak hanya nilai budaya dan moral, KIK juga memiliki nilai ekonomi yang bermuara kepada kesejahteraan bersama," ujarnya.
Untuk melindungi KIK, lanjutnya, pada tahun 2023 Pemerintah Kabupaten Muara Enim telah membentuk Sentra "HAK KITE" (Sentra Hak Kekayaan Intelektual Muara Enim) yang ada di Mal Pelayan Publik (MPP) sebagai wadah untuk memfasilitasi pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual di Kabupaten Muara Enim.
Melalui kegiatan ini, Asisten menghimbau kepada seluruh peserta yang merupakan Ketua Pembina Adat Kabupaten Muara Enim beserta, Para Tokoh Budaya, Ketua Sanggar dan Komunitas Budaya Muara Enim untuk dapat terus bersinergi.
Memanfaatkan momentum ini semaksimal mungkin untuk menyatukan persepsi mengenai isu, topik, terkait Kekayaan Intelektual Komunal sehingga tujuan untuk menginventarisir adat budaya dan kearifan lokal Muara Enim dapat terakomodir dengan baik.(ozi)