Untuk menunjang kegiatan produksi olahan hasil buah jeruk, Pertamina juga memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dengan kapasitas 3,3 kWP untuk KWT Subur Makmur.
BACA JUGA:Pertamina EP Zona 4 dan Kejaksaan Negeri Kota Prabumulih Kembali Tandatangani Kerjasama Hukum PTUN
Melalui bantuan PLTS ini, bisa mengurangi emisi karbon hingga 7,210 ton CO2eq per tahun. Serta penghematan biaya listrik sekitar Rp 6 juta per tahun. Penghematan biaya listrik tersebut didapat, saat anggota kelompok melakukan pemanggangan oven, blender, packing dan lainnya.
"Saat itu mereka tidak lagi menggunakan listrik PLN, tapi bisa menggunakan listrik dari PLTS," ujar Tuti.
"Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai potensi energi terbarukan, terutama energi surya, di wilayah Sumatera Selatan," papar Tuti.
Kemudian, ada juga kelompok tani Tunas Hijau, yang membuat jamur pemasmi jamur (Tricoderma), yang digunakan untuk membasmi jamur yang menyerang pohon jeruk dan tanah.
BACA JUGA:Pertamina Zona 4 Berhasil Tangani Kebocoran Sumur RJA 54
"Dari tiga kelompok tersebut, setidaknya ada 80 masyarakat yang menerima manfaat secara langsung. Serta seluruh masyarakat Desa Air Talas menerima manfaat secara tidak langsung dari," tukas Tuti Dwi Patmayanti.
Sementara itu, Kepala Desa Air Talas, I Gede Arsana mengungkapkan kalau desa mereka memang terkenal sebagai kampung buah jeruk.
Faktanya, dari 350 Kepala Keluarga (KK) yang ada, hampir 98 persen memiliki kebun jeruk. Maka, desa mereka terkenal sebagai desa agrowisata petik jeruk pada saat panen raya.
Dengan total produksi jeruk sekitar 300 ton per tahun.
BACA JUGA: Pertamina Kembali Temukan Sumberdaya Gas
Ia ingin mengucapkan terima kasih dan memberikan apresiasi kepada Pertamina Field Limau, yang sudah banyak membantu kegiatan CSR, termasuk melakukan pemberdayaan masyarakat melalui tiga kelompok dengan memanfaatkan potensi buah jeruk yang ada di desa mereka.
"Terima kasih Pertamina, sudah banyak membantu kami melalui kegiatan CSR, yang banyak manfaat bagi warga. Baik itu kegiatan infrastruktur maupun kegiatan pemberdayaan seperti membuat olahan buah jeruk, memanfaatkan sampah kulit jeruk yang bisa bernilai rupiah yang dijadikan bioplastik dan sabun mandi," tutur I Gede Arsana.