Ketika Kulit Jeruk Tak Lagi Sampah, Solusi Hijau dan Bernilai Rupiah dari Desa Air Talas

Minggu 27 Oct 2024 - 07:20 WIB
Reporter : Al Azhar
Editor : Al Azhar

Pembinaan dan pelatihan untuk produk turunan jeruk ini, juga melibat Dinas Koperasi dan UKM, serta Dinas Pertanian Kabupaten Muara Enim.

BACA JUGA:PHR Zona 4 Sukses Bor Sumur Benuang dengan hasil 1093% dari Target setara 2.858 BOEPD

"Untuk pemasaran melalui penjualan online seperti Tokopedia, Shopie, tapi kendalanya belum terlalu diekspose. Selain itu Pertamina juga membantu pemasaran melalui kegiatan pameran dan penitipan di gerai Oleh-oleh Kabupaten Muara Enim," jelas Catherine.

Kemudian, pada 2023 mereka juga membentuk kelompok tani Tunas Hijau, yang berisikan Bapak-bapak petani jeruk, yang diketuai oleh Khairil Anam membuat produk Tricoderma (pupuk organik yang zero waste /jamur pembasmi jamur) untuk pembasmi hama jeruk yang sering menyerang batang pohon jeruk dan merusak tanah.

" Alhamdulillah, melalui agen hayati Tricoderma ini, hasil panen buah jeruk di Desa Air Talas lebih meningkat," papar Catherine.

Selanjutnya sambung Catherine, pada Juli 2024 Pertamina Limau membentuk kelompok binaan baru lagi yakni KWT Amerta, memberdayakan Ibu-ibu memanfaatkan limbah kulit jeruk menjadi produk bioplastik dan sabun mandi (PAKLEK MANIS).

BACA JUGA:Eksplorasi Masif Pasca Alih Kelola, PHR Temukan Sumber Migas Baru di Blok Rokan

Pembentukan KWT Amerta bermula dari keluhan masyarakat, bahwa setiap panen raya, diantara jeruk Air Talas yang mayoritas terkenal manis, juga ada batang yang buah jeruknya masam.

Sehingga saat dicicipi pada saat panen, jeruk masam ini terbuang percuma menjadi limbah dan mencemari lingkungan.

Kemudian, Pertamina Limau mencarikan solusi, ternyata kulit jeruk yang terbuang percuma bisa dimanfaatkan.

"Sampah kulit jeruk bisa menghasilkan rupiah yakni dibuat bioplastik dan sabun mandi," papar Catherine.

BACA JUGA:Dukung Pendidikan Berkualitas, Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Kerjasama dengan Politeknik Akamigas Palembang

Hal yang sama juga diungkapkan Head Communication Relation (Comrel) PHR Zona 4, Tuti Dwi Patmayanti menerangkan inovasi pemanfaatkan kulit jeruk untuk pembuatan bioplastik dan sabun mandi yang dilakukan oleh KWT Amerta, merupakan bagian dari penerapan Sustainable Living (Daya hidup masyarakat dengan tetap melestarikan lingkungan) di Desa Air Talas.

"Sebagai perusahaan energi, Pertamina tetap komitmen menjaga lingkungan tetap bersih. Serta melakukan pemberdayaan masyarakat, agar bisa mandiri secara ekonomi melalui kegiatan CSR perusahaan," ungkap Tuti.

Di Desa Air Talas, selain KWT Amerta yang baru dibentuk. Juga sudah ada KWT Bude Arta Subur Makmur yang mengolah turunan dari buah jeruk seperti pembuatan sirup jeruk, pie jeruk, stik jeruk dan lainnya.

Kategori :