Yunita menerangkan KWT Amerta baru dibentuk Juli 2024 dan akhir Agustus mendapatkan pelatihan, atas inisiatif Pertamina Field Limau dan Pemerintah Desa Air Talas untuk menambah perberdayaan ibu-ibu di desa mereka.
Dengan memanfaatkan limbah kulit jeruk dijadikan bioplastik dan sabun mandi.
Meski baru beberapa bulan terbentuk dan tahap ujicoba, Yunita mengakui kalau usaha yang mereka jalani sudah mendatangkan hasil, walaupun keuntungan yang didapat belum begitu besar.
"Bioplastik dari kulit jeruk tersebut bentuknya kantong kecil yang digunakan untuk rumah sakit. Jika habis dipakai nantinya bioplastik tersebut bisa terurai dan tidak mencemari lingkungan," jelas Yunita.
BACA JUGA:Penerapan Prinsip ESG di PHR Zona 4 : Menjaga Keberlanjutan melalui Praktik Bisnis Bertanggung Jawab
Yunita menceritakan untuk membuat bioplastik, mereka hanya bertugas menyetor bubuk dari kulit jeruk ke Pertamina.
Nanti Pertamina yang membawanya tempat pengolahan hingga jadi bioplastik.
no, untuk mendapatkan bubuk kulit jeruk tersebut, kulit jeruk dibersihkan terlebih dahulu.
Kemudian dijemur sampai kering, setelah itu dihaluskan menggunakan alat untuk dijadikan serbuk.
BACA JUGA:PHR Zona 4 Sukses Bor Sumur Benuang dengan hasil 1093% dari Target setara 2.858 BOEPD
Setelah didapat 15 kg serbuk kulit jeruk, barulah mereka setorkan ke Pertamina untuk dijadikan bioplastik.
"Setelah jadi bioplastik, Pertamina yang membantu pemasaran untuk ke rumah sakit," ucap dia.
Sementara untuk sabun mandi, kata Yunita, mereka buat sendiri. Serbuk kulit jeruk dicampur minyak kelapa dan air. Kemudian dibekukan, sekitar 10 menit sabun kulit jeruk sudah beku.