KORANENIMEKSPRES.COM,--- – Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) secara resmi mengumumkan penutupan seluruh jalur pendakian Gunung Rinjani mulai 1 Januari hingga 2 April 2025.
Penutupan ini dilakukan setiap tahun sebagai upaya antisipasi potensi bencana hidrometeorologi selama musim hujan, seperti hujan deras, angin kencang, banjir, dan tanah longsor.
Langkah Perlindungan Alam dan Keselamatan Pendaki
Penutupan jalur pendakian ini tidak hanya bertujuan melindungi keselamatan pendaki, tetapi juga memberikan waktu bagi ekosistem Gunung Rinjani untuk pulih.
Periode penutupan dianggap penting untuk meminimalkan dampak kerusakan akibat aktivitas manusia dan mendukung regenerasi flora dan fauna yang menjadi bagian penting dari keberlanjutan kawasan konservasi.
Gunung Rinjani, dengan ketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut, merupakan gunung tertinggi kedua di Indonesia dan destinasi favorit para pendaki dari dalam maupun luar negeri.
TNGR mencatat bahwa pada tahun 2024, lebih dari 70.000 pendaki mengunjungi kawasan ini, dengan dominasi wisatawan asing sebanyak 60% dari total pengunjung.
Alternatif Aktivitas Wisata di Lombok
BACA JUGA:Dikeliling Laut yang Jernih, Pegunungan yang Indah, Ini Kota Cantik di Maluku Utara
Bagi wisatawan yang tetap ingin menikmati keindahan alam Lombok selama penutupan Rinjani, TNGR merekomendasikan destinasi lain di sekitar kawasan, seperti:
- Air Terjun Sendang Gile dan Tiu Kelep, yang masih berada di kaki Gunung Rinjani.
- Bukit Pergasingan, dengan pemandangan spektakuler yang cocok untuk trekking ringan.
- Desa Sembalun, sebagai tempat untuk merasakan budaya lokal sekaligus panorama pegunungan.
BACA JUGA:24 Km dari Majalengka, Berada di 3 Kabupaten, Ini Gunung Tertinggi di Jawa Barat!