BACA JUGA:Ada Daerah di Sumsel Rajanya Produksi Kopi: Mulai Main di Ekspor Pasar Global
Kopi asal Sumsel khususnya dari beberapa daerah jadi rajanya produksi kopi mulai main di pasar ekspor global.
Terbukti, pada 19 Januari 2025 Sumsel mengekspor perdana kopi sebanyak 14 kontainer ke 2 negara sahabat yaitu Malaysia dan Australia senilai Rp33 miliar.
Kopi Sumsel yang main di pasar global itu berasal dari beberapa daerah yang mampu memproduksi kopi dengan kualitas bukan kaleng-kaleng.
Sehingga digarapkan ke depan produksi kopi dari daerah ini terus meningkat yang diiringi dengan peningkatan kesejahteraan petani kopi.
BACA JUGA:Sumsel Potensi Besar Produksi Kopi, Tiga Daerah jadi
BACA JUGA:Punya Tiga Kecamatan Berhawa Dingin, Daerah di Muara Enim Ini Penghasil Kopi Terkenal di Indonesia
Produksi kopi di Sumatera Selatan menunjukkan variasi yang signifikan antara kabupaten dan kota.
Berikut adalah analisis produksi kopi dari 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan berdasarkan data dari Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Selatan dan BPS, untuk tahun 2021 hingga 2023.
Pada tahun 2021, produksi kopi di seluruh Sumatera Selatan mencapai 162.975,44 ton.
Produksi meningkat menjadi 206.307 ton pada tahun 2022, tetapi sedikit menurun menjadi 198.015 ton pada tahun 2023.
Ogan Komering Ulu, mencatat produksi kopi sebesar 16.267 ton pada tahun 2021, yang meningkat sedikit menjadi 16.317 ton pada tahun 2022 dan mencapai 16.334 ton pada tahun 2023.
Ogan Komering Ilir, tidak mencatat produksi kopi pada tahun 2021, tetapi pada tahun 2022 produksinya mencapai 335 ton dan meningkat menjadi 340 ton pada tahun 2023.
Muara Enim, juga tidak mencatat produksi kopi pada tahun 2021. Namun, pada tahun 2022, produksi kopi mencapai 27.652 ton dan meningkat menjadi 28.650 ton pada tahun 2023.
Lahat mencatat produksi kopi sebesar 17.100 ton pada tahun 2021, yang kemudian meningkat menjadi 22.010 ton pada tahun 2022 dan mencapai 22.675 ton pada tahun 2023.