Idul Fitri, Momen Kemenangan atau Rutinitas Tahunan?

Ramadan telah berlalu, Syawal pun tiba. Seiring gema takbir yang menggema, umat Muslim merayakan Idul Fitri dengan penuh suka cita. Namun, sebuah pertanyaan besar muncul: Apakah kita benar-benar kembali suci, atau hanya sekadar merayakan tradisi tahunan t--

BACA JUGA:Sidang Isbat Kemenag: Hilal di Bawah Ufuk, Idul Fitri 1446 H Berpotensi Jatuh pada 31 Maret 2025

4. Kembali ke Kebiasaan Lama  

Seharusnya Ramadan menjadi latihan pengendalian diri selama 30 hari, tetapi begitu Syawal tiba, banyak yang kembali ke kebiasaan lama: malas shalat, berbicara kasar, bahkan tidak lagi peduli dengan ibadah.

Bukankah seharusnya Idul Fitri menjadi titik awal perubahan, bukan kemunduran?  

Kembali ke Fitrah yang Sejati 

Agar Idul Fitri tidak hanya menjadi seremoni tahunan, ada beberapa hal yang harus kita jaga:  

1. Menjaga Spiritualitas  

Idul Fitri bukanlah akhir dari ibadah, melainkan awal dari perjalanan spiritual yang lebih baik.

BACA JUGA:BRI Siapkan Weekend Banking dan Layanan Terbatas, Tetap Melayani Selama Periode Libur Ramadan dan Idul Fitri 2

Jika selama Ramadan kita bisa rutin shalat tahajud, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah, mengapa setelah Ramadan tidak bisa?

2. Menjadi Lebih Sabar dan Berlapang Dada 

Salah satu ciri orang bertakwa adalah mampu mengendalikan emosi dan tidak mudah tersinggung. Dalam hadis, Rasulullah SAW bersabda:  

"Orang kuat bukanlah yang menang dalam perkelahian, tetapi orang yang mampu menahan amarahnya." (HR. Bukhari & Muslim)  

Jika kita benar-benar kembali ke fitrah, kita akan lebih sabar dalam menghadapi cobaan dan tidak mudah marah atas hal-hal kecil. 

BACA JUGA:Mitigasi Risiko Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, Lapas Muara Enim Razia Kamar Hunian dan Tes Urine 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan