Perjalanan Inspiratif Dr Dewi Agustiningsih: Dari Latar Sederhana hingga Raih Gelar Doktor Termuda UGM

Reporter: Sigit |

Editor: Selva |

Selasa , 29 Apr 2025 - 13:03

Perjalanan Inspiratif Dr Dewi Agustiningsih: Dari Latar Sederhana hingga Raih Gelar Doktor Termuda UGM. Foto: dewi--

Ia mengkaji modifikasi material berbasis silika dan titania dengan organosilan dan logam transisi, guna meningkatkan efisiensi dan kestabilan katalis dalam reaksi cross-coupling.

Penelitian ini menawarkan kontribusi penting untuk pengembangan proses sintesis kimia yang lebih ramah lingkungan.

Kini, Dewi melanjutkan kiprahnya sebagai dosen di Program Studi Kimia, Institut Teknologi Bandung (ITB).

Ia bertekad memperluas risetnya dalam pengembangan katalis aktif dan stabil untuk berbagai kondisi reaksi, serta membuka peluang kolaborasi lintas disiplin, seperti teknik lingkungan dan farmasi.

Lebih dari sekadar pencapaian akademik, Dewi berharap kisah hidupnya bisa menjadi sumber semangat bagi banyak mahasiswa lain, terutama mereka yang berasal dari keluarga sederhana.

“Saya ingin membuktikan bahwa siapa pun berhak bermimpi tinggi, asalkan memiliki tekad dan semangat belajar yang tidak pernah padam,” pungkasnya, penuh optimisme.

perjalanan inspiratif dr dewi agustiningsih: dari latar sederhana hingga raih gelar doktor termuda ugm                            nasional, koranenimekspres.com – suasana haru dan bangga menyelimuti acara wisuda pascasarjana universitas gadjah mada (ugm), 23 april 2025. 
dari 1.455 wisudawan yang dilantik, nama dr dewi agustiningsih s si  mencuri perhatian publik. 
lulusan program studi kimia, fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam (fmipa) ini berhasil meraih dua predikat istimewa: sebagai doktor tercepat dan termuda dalam sejarah wisuda tersebut.
di tengah rerata masa studi doktoral ugm yang mencapai 4 tahun 7 bulan, dewi menyelesaikan pendidikannya hanya dalam waktu 2 tahun 6 bulan 13 hari. 
baca juga:ugm raih peringkat pertama nasional dalam qs wur by subject 2025 untuk klaster bisnis dan manajemen
ia juga mengukir rekor sebagai doktor termuda dengan usia 26 tahun 6 bulan, jauh di bawah rata-rata usia lulusan doktor yang berkisar 42 tahun.
pencapaian luar biasa dewi tidak datang dengan mudah. 
ia berangkat dari latar belakang ekonomi yang terbatas. 
sejak mengawali kuliah sarjana di ugm pada 2016, dewi mengandalkan beasiswa bidikmisi, dengan uang saku bulanan rp600 ribu yang harus dihemat untuk biaya kos, makan, dan kebutuhan studi.
baca juga:membawa nama indonesia: semar ugm targetkan kesuksesan di shell eco-marathon 2025
“motivasi saya sederhana. saya ingin membuktikan bahwa keterbatasan finansial bukan penghalang untuk menggapai impian besar,” tutur dewi saat diwawancarai di kampus ugm, jumat 25 april 2025.
selepas lulus sarjana pada 2020, dewi mendapat kesempatan langka mengikuti program pendidikan magister menuju doktor untuk sarjana unggul (pmdsu). 
melalui program percepatan ini, ia menyelesaikan studi magister dan doktoral di ugm dengan prestasi gemilang.
selama menempuh program doktor, dewi mengarahkan penelitiannya pada pengembangan material katalis berbasis anorganik untuk reaksi kimia organik. 
baca juga:sukses di ajang nasional: tim kaphibara feb ugm berprestasi di mic 2024
ia mengkaji modifikasi material berbasis silika dan titania dengan organosilan dan logam transisi, guna meningkatkan efisiensi dan kestabilan katalis dalam reaksi cross-coupling. 
penelitian ini menawarkan kontribusi penting untuk pengembangan proses sintesis kimia yang lebih ramah lingkungan.
kini, dewi melanjutkan kiprahnya sebagai dosen di program studi kimia, institut teknologi bandung (itb). 
ia bertekad memperluas risetnya dalam pengembangan katalis aktif dan stabil untuk berbagai kondisi reaksi, serta membuka peluang kolaborasi lintas disiplin, seperti teknik lingkungan dan farmasi.
baca juga:pemprov sumsel dukung try out ikagamas untuk persiapan masuk ugm 2025
lebih dari sekadar pencapaian akademik, dewi berharap kisah hidupnya bisa menjadi sumber semangat bagi banyak mahasiswa lain, terutama mereka yang berasal dari keluarga sederhana.
“saya ingin membuktikan bahwa siapa pun berhak bermimpi tinggi, asalkan memiliki tekad dan semangat belajar yang tidak pernah padam,” pungkasnya, penuh optimisme.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 20 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan