Sudut Pandang Psikologi: Sekolah Militer Mengatasi Kenakalan Remaja

KENAKALAN remaja mencakup berbagai bentuk perilaku menyimpang dimana tindakan tawuran pelajar, bullying, penyalahgunaan narkoba, kekerasan dan kenakalan seksual. Foto: umar diharja--

Oleh: Dr. H. Umar Diharja, SP, M.AP (Direktur Pendidikan Sekolah Islam Terpadu Mutiara Cendekia Mahasiswa Magister Psikologi Universitas Semarang)

KENAKALAN remaja mencakup berbagai bentuk perilaku menyimpang dimana tindakan tawuran pelajar, bullying, penyalahgunaan narkoba, kekerasan, dan kenakalan seksual masih mendominasi peristiwa yang terjadi dikalangan remaja. 

Masalah ini tidak hanya menjadi tanggung jawab keluarga, tetapi juga institusi pendidikan dan masyarakat. 

Di tengah upaya pemerintah untuk menekan angka kenakalan tersebut, sekolah militer mulai diperhitungkan sebagai alternatif pendidikan yang dapat membina karakter dan disiplin para remaja.

Dalam perspektif psikologis, sekolah militer bukan hanya tempat pembelajaran akademik, tetapi juga laboratorium sosial yang memberikan stimulasi terhadap perkembangan aspek kognitif, afektif, dan konatif siswa. 

BACA JUGA:Kenakalan Remaja, Judi Online dan Narkoba Menjadi Perhatian Serius

Oleh karena itu, penting untuk memahami mekanisme psikologis yang bekerja dalam pendekatan ini agar dapat dikaji secara ilmiah manfaatnya dalam menangani kenakalan remaja.

Menurut Hurlock (1996), masa remaja adalah masa transisi yang rentan terhadap tekanan psikologis dan konflik identitas. 

Beberapa faktor penyebab kenakalan dapat disebabkan karena faktor keluarga dimana anak dan orang tua kurangnya komunikasi, dan tindakan otoritarianisme atau kebebasan berlebihan yang diberikan orang tua. 

Faktor lingkungan sosial juga dapat memperparah kondisi pergaulan negatif,  media sosial dan tren kehidupan yang dikenal dengan FOMO (Fear Of Missing Out) atau rasa takut merasa “tertinggal” membentuk budaya negatif sehingga remaja terjebak ke arah pergaulan bebas. 

BACA JUGA:Fokus Belajar, Jauhi Narkoba dan Kenakalan Remaja

Faktor individu dengan rendahnya kontrol diri, pencarian identitas, dan gangguan emosional juga dapat menjadi  pemicu kenakalan yang terjadi dikalangan remaja saat ini.

Sekolah militer yang memiliki ciri-ciri disiplin tinggi, kepemimpinan kolektif, struktur rutinitas yang jelas, dan menekanan pada nilai-nilai moral serta penguatan karakter. 

Menurut Santrock (2011), lingkungan yang terstruktur dan konsisten memberikan dampak positif terhadap pengembangan self-regulation (mengelola emosi) dan sense of responsibility (rasa tanggung jawab) pada remaja. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan