Ini yang Menjadi Alasan Mengapa Anak Pendiam Menjadi Anak Pembangkang

Reporter: Sherli |

Editor: Leo |

Kamis , 05 Jun 2025 - 20:54

anak pendiam bisa menjadi anak pembangkang. foto:ist--

Anak yang biasanya pendiam bisa berubah ketika merasa diterima dalam kelompok yang menunjukkan perilaku pembangkangan.

Cara Menghadapinya:

Dengarkan tanpa menghakimi.

Beri ruang aman untuk mengekspresikan emosi.

Ajak berdialog, bukan hanya memberi perintah.

Tunjukkan bahwa pendapat dan perasaannya penting.

Pantau pergaulan dan lingkungan sosialnya.

Jika perubahan perilaku ekstrem atau berlangsung lama, pendampingan dari psikolog anak bisa sangat membantu. (*)

ini yang menjadi alasan mengapa anak pendiam menjadi anak pembangkang                            koranenimekspres.com - siapa sih yang tidak mau mempunyai anak yang penurut.
anak yang penurut dan pendiam sangat didambakan semua orang tua tentunya.
namun apakah anda tau jika anak yang pendiam itu bisa menjadi anak yang pembangkang lo.
anak yang pendiam bisa menjadi pembangkang karena beberapa faktor psikologis, emosional, dan lingkungan yang memengaruhinya. 
baca juga:3 fungsi utama pelabuhan tercanggih berkelas dunia dipastikan dibangun di sumsel: lokasinya 75 dari palembang
baca juga:dinyatakan lulus! siswa mtsn 1 muara enim antusias ambil surat kelulusan
berikut adalah beberapa alasan umum yang mungkin menjelaskan perubahan ini:
1. penumpukan emosi yang tidak tersalurkan
anak pendiam cenderung menyimpan perasaan dalam diam, seperti marah, kecewa, sedih, atau frustrasi. 
jika emosi ini tidak pernah diekspresikan atau tidak mendapat tempat untuk dibicarakan, bisa menumpuk dan akhirnya meledak dalam bentuk perilaku pembangkangan.
baca juga:74 alumni smk bukit asam tembus perguruan tinggi negeri, bukti kualitas dan daya saing siswa tambang
baca juga:proyek pelabuhan rp2 triliun ini akan berlayar membawa ekonomi sumsel menuju masa depan emas 2030
2. kurangnya komunikasi dua arah
anak yang jarang didengarkan atau tidak diberi ruang untuk menyampaikan pendapatnya bisa merasa tidak dihargai. 
lama-kelamaan, ini bisa menimbulkan perasaan memberontak terhadap otoritas (orang tua, guru, dll).
3. merespons lingkungan yang menekan
baca juga:jelang wukuf di arafah, menag ingatkan jemaah patuhi larangan ihram dan perbanyak doa
baca juga:psn-lah kunci keberhasilan sumsel bertransformasi menuju masa depan emas 2030
lingkungan yang terlalu menuntut, otoriter, atau penuh kontrol bisa membuat anak pendiam merasa tertekan. 
karena tidak terbiasa mengungkapkan penolakan secara verbal, mereka bisa mulai menunjukkan penolakan melalui tindakan: membangkang, menentang aturan, atau melanggar norma.
4. mencari identitas atau pengakuan
ketika anak merasa diabaikan atau tidak dianggap penting, mereka bisa berbalik ke arah pembangkangan sebagai cara untuk mendapatkan perhatian atau menunjukkan eksistensinya.
baca juga:realistis! begini gambaran ekonomi sumsel dan jambi saat jalan tol palembang-jambi operasional nanti
baca juga:170 km dari 2.700 km jtts, jalan tol ini jadi urat nadi 2 provinsi karena efek ekonomi begitu besar
5. perubahan masa remaja
jika anak pendiam mulai masuk usia remaja, perubahan hormon, pencarian jati diri, serta dorongan untuk mandiri bisa memicu perilaku yang dianggap pembangkangan, meskipun awalnya mereka sangat tenang.
6. pengaruh lingkungan sosial
teman sebaya, media sosial, atau lingkungan luar juga dapat memengaruhi anak. 
baca juga:75 km dari palembang, sumsel dipastikan bakal punya pelabuhan tercanggih kelas dunia
baca juga:41 kpm desa danau rata terima blt dana desa tahap ii, jelang idul adha
anak yang biasanya pendiam bisa berubah ketika merasa diterima dalam kelompok yang menunjukkan perilaku pembangkangan.
cara menghadapinya:
dengarkan tanpa menghakimi.
beri ruang aman untuk mengekspresikan emosi.
baca juga:kunci keberhasilan: proyek strategis nasional (psn), transformasi sumsel menuju masa depan
baca juga:masa depan logistik nasional, pelabuhan palembang baru bakal jadi tulang punggung baru rantai ekspor nasional.
ajak berdialog, bukan hanya memberi perintah.
tunjukkan bahwa pendapat dan perasaannya penting.
pantau pergaulan dan lingkungan sosialnya.
jika perubahan perilaku ekstrem atau berlangsung lama, pendampingan dari psikolog anak bisa sangat membantu. (*)

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Enim Ekspres 7 Juni 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan